Faktanews.com (Daerah) Kabupaten Pohuwato, Puluhan Kepala Keluarga yang berada di Desa Bulili Kecamatan Marisa, kini berharap besar agar kiranya Pemerintah Daerah memperhatikan warga yang tinggal di pesisir pantai, pasalnya puluhan rumah yang berada di Dusun Tanjung saat ini terancam abrasi.
Suasana yang memprihatinkan dimana saat ini warga Dusun Tanjung tengah mengalami banjir setiap kali adanya air pasang, hal ini tentu membuat seluruh aktifitas masyarakat terganggu, khususnya anak-anak sekolah serta ibu-ibu nelayan, sehingganya pihak Pemerintah Daerah diminta untuk lebih menseriusi dan memperhatikan akan adanya ancaman bagi masyarakatnya.
Suwardi Lasau salah satu masyarakat Dusun Tanjung saat diwawancarai faktanews.com mengatakan bahwa saat ini masyarakat Desa Bulili yang tinggal diwilayah pesisir pantai sangat membutuhkan sentuhan dan perhatian serius dari pemerintah daerah, karena mereka khawatir tempat yang menjadi gubuk tempat mereka berlindung dari panas dan hujan akan hancur dengan ganasnya air laut.
“Sudah beberapa hari ini rumah kami dihantam abrasi air laut, dan sudah menenggelamkan puluhan rumah warga. Kami butuh perhatian serius dari pemerintah daerah dan DPRD Pohuwato agar memperhatikan kami disini para nelayan yang tinggal dipesisir pantai. Selain ancaman abrasi yang disetiap waktu mengancam keselamatan kami, air pasang pun kian menghantui kami disetiap hari, Jika ini tidak segera diperhatikan oleh pemerintah, maka keadaan akan semakin parah, sebab tanggul yang menahan air laut saat ini sudah tidak layak lagi, atau butuh perbaikan. Kami warga berharap agar semua pihak khususnya pemerintah daerah segera mengatasi persoalan ini, sebelum menelan korban jiwa. Karena bukan tidak mungkin bahwa ketika malam hari air pasang akan lebih parah dari hari-hari sebelumnya.”Ungkap Suwardi
Ditambahkannya lagi, “Minggu lalu olo dorang dari dinas ada turun tapi tidak tau dari dinas mana, cuman dorang ada ba foto-foto itu tanggul yang so tabanting. Dan dorang tidak bakase tau pa torang masyarakat yang ada saat itu bahwa dorang diutus dari dinas mana, yang jelas soboleh tiga kali dorang ada turun kamari (Minggu kemarin pun kami melihat ada pegawai, tapi kami tidak tahu kalau mereka dari Dinas mana, mereka datang hanya mengambil gambar tanggul yang sudah roboh lalu pergi begitu saja, mereka pun tidak memberitahukan ke kami kalau mereka dari instansi mana, dan itu sudah menjadi kali ketiga mereka turun di Desa kami).”tutupnya. (Jho)