Faktanews.com (Daerah) – Gorontalo, Rencana Aksi damai bertajuk, “Selamatkan NKRI” yang digagas oleh Aliansi Pemuda Penyelamat Negara (APPN) pada Tanggal 11 November 2018 nanti, di Perlimaan Telaga dan Tugu Saronde, akhirnya resmi di batalkan.
Berdasarkan konfirmasi oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Abdull Rahmat menyatakan bahwa pembatalan aksi ini dilakukan semata-mata demi menjaga stabilitas keamanan di Gorontalo.
“Kami sebenarnya kecewa karena terpaksa harus membatalkan rencana aksi ini, sementara hasil konsolidasi selama ini sudah matang, dimana kami bersama beberapa organisasi pemuda sudah melakukan kajian isu dan sudah menyiapkan segala keperluan aksi,” ujar Ramhat.
Namun berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak Kepolisian serta melihat perkembangan situasi yang ada, maka aksi tersebut harus dibatalkan.
“Karena pada hari yang sama (11/11), akan ada beberapa aliansi yang akan menggelar aksi unjuk rasa yang bertolak belakang dengan tuntutan kami,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin jika aksi yang akan digelarnya akan berujung pada terganggunya stabilitas kamtibmas di Provinsi Gorontalo.
Aksi damai “Selamatkan NKRI” atau yang dikenal dengan aksi 11/11 sempat menjadi isu tranding disejumlah media sosial, karena selain melakukan propaganda secara masif melalui pemasangan spanduk dan selebaran, tuntutan massa aksi yang salah satunya menolak pencalonan kembali Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 menjadi perdebatan hangat, baik dari yang pro dengan Jokowi maupun yang kontra dengan Jokowi.
Bahkan sebagian warga ada yang mencoba menghubungkan rencana aksi tersebut dengan Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang digagas oleh Ratna Sarumpaet yang sempat heboh beberapa bulan lalu.
Namun demikian, segala tuduhan tersebut ditepis oleh Abdul Rahmat selaku korlap aksi, secara tegas ia menyatakan bahwa aksi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan GSI, termasuk kedatangan Cawapres Sandiaga Uno di Provinsi Gorontalo. (FN01)