Faktanews.com – Gorontalo. Lion Hidjun mengungkapkan, yang paling mencolok dalam dugaan ijazah palsu milik Nurjanah Yusuf adalah keterlibatan PKBM Sam Ratulangi Paal Dua Manado, lembaga pendidikan nonformal yang baru memperoleh Izin Prinsip (Uji Coba) pada 15 Maret 2012.
Ironisnya, ijazah Paket C atas nama Nurjanah Yusuf dikeluarkan hanya lima bulan kemudian, yakni pada 4 Agustus 2012.
“Bagaimana mungkin sekolah yang baru dapat izin uji coba sudah bisa meluluskan siswa? Ini ibarat sekolah siluman yang melahirkan ijazah dari ruang hampa,” ujar Lion.
Bahkan, lebih mencurigakan lagi, dalam daftar riwayat hidup resmi Nurjanah Yusuf, ia mengaku bersekolah di PKBM tersebut sejak 2010, padahal sekolah itu baru berdiri 7 Februari 2011.
“Kalau masuk sekolahnya saja sebelum sekolah itu berdiri, berarti ini sekolah jin. Masuk sebelum gedungnya ada. Ini logika yang tak bisa diterima akal sehat,” tambahnya.
Lebih jauh, Lion menyebut ada indikasi kuat bahwa tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado tahun 2012, Tombeg Dante, telah dipalsukan dalam penerbitan ijazah tersebut.
Lion menyayangkan bagaimana kejahatan akademik ini justru dilegitimasi oleh sistem politik yang lemah. Menurutnya, calon pemimpin yang menggunakan ijazah palsu bukan hanya melakukan penipuan pribadi, tapi juga secara terang-terangan menipu masyarakat.
“Jika seseorang bisa memalsukan ijazah untuk meraih jabatan, maka dia juga bisa memalsukan janji, data, dan keputusan saat memimpin. Ini bukan hanya soal legalitas, tapi soal moralitas,” ujarnya tajam.
Kasus ini mencerminkan bahwa seleksi calon kepala daerah di Gorontalo masih jauh dari kata bersih. Dugaan semacam ini tidak bisa dibiarkan mengendap atau ditutup-tutupi.
Lion Hidjun menuntut agar Bawaslu, KPU, dan aparat penegak hukum segera turun tangan dan melakukan investigasi menyeluruh.
“Kita tidak sedang bicara soal persaingan politik. Ini tentang menjunjung integritas demokrasi. Kalau seorang pemimpin berangkat dari kebohongan, maka seluruh kepemimpinannya tak punya legitimasi moral,” pungkas Lion.
Namun sangat disayangkan, Ketika Fakta News mencoba meminta klarifikasi via WhatsApp di Nomor 0811 4202 XXX. Wakil Bupati Gorontalo Utara Nurjanah H. Yusuf belum merespon.
