Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Gocekan SuPol

Suka-suka Tuan Amtenar Saja

×

Suka-suka Tuan Amtenar Saja

Sebarkan artikel ini

Ada banyak macam beasiswa. Ada beasiswa yang menanggung seluruh biaya hidup selama pendidikan. Ada pula yang hanya untuk keperluan belajar saja. Ada beasiswa untuk para peneliti.

Ada macam-macam orang pula sebagai penerima beasiswa. Ada yang pintar tapi miskin. Ada miskin tapi tidak cukup pintar namun punya semangat buat melanjutkan sekolah. Ada para peneliti yang sangat antusias mengembangkan penelitiannya. Dan ada pula para PNS yang ingin mengembangkan potensinya. Jeksen Santiago, kawan saya, nanap setengah mampus dengan jenis beasiswa yang terakhir ini. Bisa-bisanya beasiswa jenis ini diberikan negara untuk orang-orang yang digaji negara, katanya. Ya karena beasiswa jenis ini memang ada, kata saya. Jeksen tak puas dengan jawaban itu.

Memangnya hanya orang-orang pintar saja atau orang-orang tak mampu saja yang perlu mendapatkan bantuan studi, kata saya. Ya karena mereka pantas! Kata Jeksen. Lho ya itu kan dijamin konstitusi, semua orang berhak mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama dalam pendidikan, kata saya lagi. Sok tahu ente! Sergah Jeksen.

Salahnya di mana ketika ada PNS yang mau mengembangkan dirinya, ingin kuliah lagi sampai ke jenjang S3, lalu dia mengajukan permohonan bantuan studi kepada negara di mana dia telah mendedikasikan hidupnya? Tanya saya setengah menantang.

Itu tidak fair, jawab Jeksen. Yang dijamin konstitusi itu warga biasa. Bukan amtenar, katanya lagi. Amtenar itu alat negara. Negara menjamin isi perutnya, keluarganya, dan hari tuanya. Tapi warga biasa, tidak. Dia harus berjuang banting tulang kaki di atas kepala di bawah untuk hidupnya. Beasiswa dari negara fair bila sasarannya adalah mereka ini, yang anak-anaknya pintar tapi tak punya uang, yang anak-anaknya punya semangat sekolah meskipun tak pintar-pintar amat, soal pintar kan bisa belajar.

Yang bikin aturan beasiswa amtenar, yang menerima mereka juga. Syarat-syarat mereka yang atur. Celahnya mereka yang tahu. Rakyat tinggal menelan. Pahit ya terima saja. Manis ya beruntung, berarti amtenarnya orang-orang bermental lurus. Lain cerita kalau bantuan studi buat para amtenar itu dipotong dari gaji mereka sekian persen, itu baru fair. Nyatanya tidak demikian. Para amtenar bebas mengubah dasar hukum beasiswa untuk mereka. Dan bebas untuk kuliah hingga menyundul langit. Makin tinggi pendidikan makin cepat naik golongan, struktur kokoh, masa depan makin cerah. Rakyat biasa tak perlu repot ambil pusing soal ini. Yang penting ada jatah beasiswa buat mereka.

Rakyat biasa berdoa saja kepada Tuhan sampai kelopak mata menghitam agar anak-anak mereka mendapat beasiswa, tapi para amtenar cukup dengan mengubah peraturan-peraturan beasiswa untuk memudahkan golongan mereka mendapatkannya. Rakyat jangan banyak cincong soal ini!

Kalau dipikir-pikir, perkataan Jeksen ada benar juga. Eh tapi kan kenyataan hidup ini tak selalu berjalan seperti yang dipikirkan Jeksen itu, batin saya…

***

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600