Editor : Jeffry Rumampuk
Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Pohuwato, Riskal Ismail senin (13/11) memberikan laporan resmi atas sebuah dugaan penggelapan dan Perjalanan Dinas Kepala Desa di Mapolres Pohuwato.
Hal ini dilakukan karena menurut Ketua APDESI yang juga Kepala Desa Pohuwato Timur ini bahwa Bendahara atau Kepala Desa Botubilotahu tidak memiliki itikad baik dalam persoalan penggunaan anggaran hingga membuat Ketua APDESI kerugian hingga ratusan juta rupiah.
“Kami Apdesi mendapatkan rekomendasi sebagai koordinator pemberangkatan kepala desa. Sesuai kesepakan seluruh Kades atau Sekdes berkontribusi sebesar 8.500.000 rupiah, dan saya menduga uang yang terkumpul sudah digunakannya, sehingganya dia meninggalkan kami dan lari dari tanggung jawab.” Jelas Riskal
Ditambahkannya lagi, bahwa penyetoran budget tersebut ditransfer langsung ke Bendahara APDESI, dan itu sudah sesuai keaepakatan oleh seluruh Kepala Desa.
“Semua menyangkut keuangan oleh teman-teman disetor maupun ditransfer langsung ke rekening pribadi Bendahara dan ada juga yang memberikan tunai, sementara dikarenakan hal itu saya menjadi bulan-bulanan aparat desa lain atas barang bagasi mereka yang masih tertinggal dijakarta 3 bulan lamanya.” Tutur Riskal seraya menambahkan
Belum lagi pada saat kepulangan ke Gorontalo, terdapat kendala-kendala pembayaran yang mengharuskan dirinya menanggung persoalan tersebut.
“Pada saat pemulangan ke Gorontalo kami mengalami kendala, ternyata tiket pesawat belum sepenuhnya dibayarkan oleh Bendahara, saat itu pihak travel menginformasikan ke Apdesi bahwa uang yang seharusnya disetor oleh bendahara 189 juta, namun diberikan ke pihak travel hanya kurang lebih 80 juta. Yang seharusnya kita naik pesawat batik dapat jatah naik lion, sehingga barang bawaan kami yang sekitar 1,6 ton dicekal oleh pihak bandara kurang lebih 3 bulan lamanya. Saya yang dirugikan dalam perjalanan ini, karena yang bersangkutan (Bendahara) 1 hari sebelum kepulangan pengendali keuangan berangkat lebih dulu meninggalkan kami,” kata Riskal. sambung Riskal.
“Saya menduga uang yang terkumpul sudah digunakannya, sehingganya dia meninggalkan kami dan lari dari tanggung jawab. Kita telah sepakat semua pengurus membagi tanggung jawab, diantarnya pengurusan tiket pesawat diserahkan kepada bendahara,” tambah Riskal.
Banit SPKT 2 Polres Pohuwato, Bripka Syahriyanto Sisfair saat ditemui awak media diruang SPKT Polres Pohuwato membenarkan laporan tersebut.
“Memang benar ada laporan itu, hanya saya tidak tau secara pasti. Karena saat itu yang menerima laporan adalah petugas piket lain. Setahu saya, laporanya itu berkaitan dengan pemberangkatan ke luar daerah,” ujar Bripka Syahriyanto
Ditempat terpisah Kepala Desa Botubilotahu One Mbuinga ketika saat dihubungi melalui telepon seluler untuk dimintai tanggapannya, enggan untuk memberikan komentar.(FN07)