Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Gorontalo, Terkait usulan PAW Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, dinilai ada penggiringan opini atas perkembangan isu atas konstalasi politik yang ada. Hal ini berkembang pada dialog publik yang digelar oleh DPC Partai Demokrat dengan mengambil tema “Usulan PAW Wabup, Bupati Bersandiwara…??” di Limboto, Minggu (5/1).
Ketua LSM Kosmos Gorontalo Andres Entengo mengungkapkan bahwa usulan PAW Wabup oleh Bupati Nelson Pomalingo ke DPRD Kabupaten Gorontalo adalah cacat hukum serta sangat menyalahi aturan dalam hal ini UU Nomor 10 Tahun 2016. Kata Andres, apapun bunyi surat dirinya menilai itu adalah penggiringan opini.
“ Sesuai dengan tema Usulan PAW Wabup, Bupati Bersandiwara ini tidak mengherankan lagi. Ini menurut hemat kami in benar-benar cacat hukum, saya tidak tau pemikiran pak Bupati seperti apa. Apap pun bunyi surat yang disodorkan, secara pribadi saya menilai ini adalah opini yang dibangun oleh mereka untuk mengalihkan isu,” Terang Andres.
Sementara itu, Salah satu tokoh Kabgor Sukri Harmain mengungkapkan bahwa polemik pengisian Wabup sejak terjadinya kekosongan itu adalah jatah dari Partai Demokrat. Namun dirinya keheranan ketika ada perubahan usulan nama yang notabene merupakan ketidak kekompakan dari internal Partai yang berlambangkan mercy ini.
“ Semua orang tahu bahwa jatah yang akan mengisi wakil bupati itu tidak lain adalah Demokrat, yang saya heran dan pertanyakan itu kenapa ini bisa berubah nama usulan kemudian hingga hari ini, saya justru melihat ada ketidak kekompakan juga di internal Partai Demokrat. Saya yakin Pak Bupati tahu karena beliau turut menandatangani dan memproses sampai dia jadi Bupati, “ Ungkap Sukri.
Sukri menambahkan terkait dengan surat yang diusulkan oleh Bupati Nelson, dirinya menilai Bupati Nelson hanya ingin coba – coba sedikit melanggar dari aturan tersebut. Kata Sukri, Bupati Nelson tidak salah jika menerapkan hal itu dengan alasan politik.
“ Kemudian soal surat yang dipolemikan ini, saya ambil kesimpulan bahwa pak Prof Nelson hanya ingin coba-coba sedikit melanggar dari aturan itu, siapa tahu boleh. Jadi, beliau itu menurut saya tidak salah, beliau coba-coba dan siapa tahu tembus karena ini kan politik. Kalkulasi politik itu kadang-kadang masuk dengan ketidawajaran dan bisa jadi juga dengan wajar, nah ternyata memang tidak bisa karena (itu) jatahnya democrat,” Tegas Sukri. (fn02)