Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Gorontalo, Keinginan untuk merubah sistem birokrasi dalam pembangunan di Kabupaten Gorontalo mendatang, membuat sejumlah mantan pejabat nyatakan sikap untuk mendukung Risjon Sunge pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020 mendatang. Hal ini terungkap pada pertemuan Risjon Sunge dengan puluhan Mantan Pejabat yang terdiri dari Camat hinga Kepala Badan/ Dinas.
Pertemuan yang membedah persoalan yang notabene berhubungan dengan pelayanan berdasarkan pengalaman selama menjabat ini, juga membahas peranan tokoh adat, pemberantasan kemiskinan hingga persoalan birokrasi yang dinilai hanya menggugurkan kewajiban saja.
Barents Olii, Salah satu mantan pejabat di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Gorontalo mengungkapkan bahwa persoalan pengentasan kemiskinan yang menjadi salah satu misi dari Risjon Sunge diharapkan dapat terwujud. Kata Barents, hal itu dapat terwujud jika melibatkan masyarakat untuk bekerja sama dalam pembangunan daerah.
“ Jika angka kemiskinan itu turun berarti pertumbuhan ekonomi dimasyarakat meningkat, dilain pihak pertumbuhan ekonomi saat ini masih ngos-ngosan bahkan masih ada yang kerja diluar daerah untuk menghidupi kebutuhannya. Oleh karenanya apa yang menjadi rencana dari Pak risjon itu dapat terwujud sepanjang bapak dapat bekerja sama dengan masyarakat, disitu kuncinya karena jika melihat gejolak yang ada sekarang dan kami melihat ASN kelihatan abu-abu, hanya karena terikat dengan jabatannya sehingga terlihat mengikuti pola kerja pemerintahan yang ada sekarang. Dilain pihak, hubungan emosional antara Bupati dan pejabat tidak begitu harmonis, sehingga kami mengharapkan pak Risjon harus selalu menjaga hubungan dengan masyarakat agar apa yang menjadi visi misi bisa terwujud sepenuhnya,” Ungkap Barents.
Ditempat yang sama, Abdullah Pulubuhu menyinggung keharmonisan antar sesama pejabat. Menurut Abdullah, hak tersebut dibutuhkan sehingga diharapkan kekompakan antara pasangan Bupati dan Wakil Bupati didalam memimpin Daerah pemilik Tower Pakaya itu.
“ Jika Allah meridhoi perjalanan Pak Risjon, maka kami hanya mengharapkan keharmonisan agar terus terjaga hingga akhir periode. Kami hanya menyarankan didalam memimpin, harus kompak didalam memerintah bahkan kalau perlu Wakil Bupati wajib dibela mati-matian. Karena dahulu di Zaman Pak David dan Pak Tonny, Pak David selalu membela kesalahan pak Tonny Junus dan ini yang kami saksikan dan alami dulu,” Jelas Abdullah.
Mantan Kepala Kantor Kesbangpol Provinsi Gorontalo Ludin Olii, mengatakan bahwa saat ini adat sudah tidak terlihat lagi di Kabupaten Gorontalo. Begitu banyaknya persoalan adat, membuat dirinya perihatin sebab sepengatahuannya di Zaman Pemerintahan Sebelumnya adat menjadi salah satu pilar utama untuk menjalankan Pemerintahan.
“ Dahulu dizaman Pak David, orang yang menjadi camat harus disaring dulu melalui proses adat. Nah sekarang hanya ditunjuk saja, ini yang sudah dihilangkan. Sehingga kami berharap Bapak bisa menghidupkan kembali adat di Kabupaten Gorontalo, agar kami tidak ditinggalkan mobil yang kami telah susah payah kami dorong dulu walau akhirnya kami ditinggalkan begitu saja. Sebab itu yang kami rasa, ketika mendorong mobil yang mati, begitu hidup mobil itu lari dan meninggalkan kami,” Kata Ludin.
Menanggapi curhatan tersebut, Risjon Sunge mengatakan dukungan dari para mantan pejabat dan tokoh masyarakat didalam memberikan masukan serta saran akan menjadi perhatian khusus dalam skala prioritas. Kata Risjon, apa yang menjadi inti pertemuan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan ketika dipercayakan memimpin Kabupaten Gorontalo untuk periode 2020-2025 nanti.
“ Mulai dari persoalan adat tentu menjadi hal yang utama sebab itu harus dikembangkan dan dilestarikan, Insya Allah kedepan akan kami lakukan dengan tidak melihat persoalan politik dan kepentingan pribadi. Prinsipnya, inti pertemuan pada malam ini membuat saya seperti terinjeksi sebab dukungan dari bapak sekalian menjadi masukan yang akan saya prioritaskan,” Tutup Risjon. (fn02)
