Faktanews.com – Tajuk. Bumi Panua, Ya itu adalah sebuah Daerah yang saat ini tengah menjadi perbincangan. Baik di media sosial, perkantoran hingga warung kopi.dimana wilayah yang memiliki 20 persen dari luas wilayah Provinsi Gorontalo ini lagi hangat tentang adanya sebuah potensi goyahnya ekonomi dikarenakan investasi.
Ada yang marah dan ada pula yang saat ini berfikir tentang bagaimana dana modal investasi yang mereka setorkan dapat kembali. Namun pasca ditetapkannya DPO Aipda. Ariyanto alias Rinto yang merupakan anggota Polri di Polres Pohuwato dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Gorontalo, kebimbangan masyarakat pun kian membludak.
Ketika kita berhitung secara sederhana, FX Family terinformasi setiap admin mengendalikan nominal investasi dari 20 juta hingga 50 Miliar disetiap admin. Jika kita bulatkan secara merata bahwa disetiap admin mengendalikan sekitar 20 miliar maka dikalikan 400 Admin hasil secara keseluruhan itu mencapai 8 triliun Rupiah.
“Baru kalau ti Pak Rinto ta tahan, torang pe doi mo ta pulang ?,” adalah kalimat yang saat ini sering diucapkan oleh beberapa masyarakat. Hal tersebut dikarenakan banyaknya dana investasi yang dititipkan oleh masyarakat Provinsi Gorontalo khususnya Kabupaten Pohuwato kepada FX Family.
Lantas Bagaimana Nasib Masyarakat dan Anggota Polri Rinto ?
Saya melihat seharusnya ada sebuah kebijakan secara kapital yang diberikan oleh pihak Polda Gorontalo dalam hal ini Kapolda untuk memberikan kesempatan kepada Aipda. Ariyanto. hal ini agar dapat yang oknum Anggota Polri tersebut dapat memenuhi janjinya kepada seluruh Masyarakat yang ada di Kabupaten Pohuwato untuk mengembalikan dana yang sudah di investasikan, mengingat dibeberapa video yang beredar bahwa Anggota Polri tersebut sudah memberikan statement untuk mengganti dana tersebut dengan durasi waktu 6 Bulan.
Setidaknya itu dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pihak Kepolisian, mengingat tidak sedikit admin dari FX Family adalah oknum-oknum anggota Polri yang bertugas di wilayah hukum Mapolda Gorontalo.
Oleh : Jhojo Rumampuk
