Oleh : Jhojo Rumampuk
“Yang salah sistem bank, yang dipermalukan pegawai negeri. Ulang tahun macam apa yang kalian rayakan, jika di dalamnya ada tangis orang yang kalian korbankan?”
Bank SulutGo (BSG) sedang merayakan ulang tahun. Ucapan mengalir deras. Spanduk dan bunga menghiasi kantor cabang.
Tapi ada satu cerita yang tak boleh dikubur oleh gegap gempita, seorang ASN dipermalukan, ditekan, dan dijadikan kambing hitam oleh bank itu sendiri, hanya karena kesalahan fatal mereka salah transfer dana.
Kasusnya tragis sekaligus memalukan. BSG Cabang Kota Gorontalo salah mentransfer dana ke rekening seorang ASN.
Tapi bukannya menyelesaikan dengan pendekatan beradab, pihak bank malah memblokir rekening ASN tersebut, menyebarkan kabar ke pejabat-pejabat tinggi, dan mendorong tekanan langsung dari Bupati Bone Bolango serta kepala dinas kepada ASN yang sebenarnya adalah korban.
ASN tersebut mengaku ditelepon oleh bupati dan kepala Dinasnya. Bahkan sebelum ia sempat menjelaskan duduk persoalan, ia sudah dituduh, dipanggil, dan diminta mengembalikan uang yang ia sendiri tidak minta apalagi nikmati.Di mata kolega, ia dipandang sebagai pencuri.
Di ruang kantor, ia dibicarakan seolah pelaku kejahatan keuangan. Ia dipermalukan secara sosial karena ketidakbecusan sistem keuangan yang dikelola oleh BSG.
Lebih menyakitkan lagi, BSG tidak secara terbuka membela korban atau meluruskan kekeliruan mereka di depan publik. Hanya bisik-bisik internal, permintaan maaf di balik layar, dan janji yang tak menyembuhkan luka reputasi yang telah hancur.Ini bukan cuma salah transfer.
Ini adalah bukti nyata betapa arogannya sebuah lembaga yang dibiayai dari uang rakyat, namun bertindak seolah tak bisa disentuh.
BSG telah mempertontonkan mentalitas feodal, merasa lebih tinggi dari warga biasa, bahkan sampai harus menyeret pejabat eksekutif hanya untuk menutupi kesalahan sendiri.
Kenapa tidak ada pengakuan terbuka?
Kenapa tidak ada klarifikasi resmi bahwa ASN itu adalah korban, bukan pelaku?
Kenapa justru tekanan yang diorganisir?
Empat Tuntutan Rakyat kepada Bank SulutGo
1. Minta maaf secara terbuka di media lokal dan nasional kepada ASN yang menjadi korban.
2. Pulihkan nama baik ASN tersebut secara resmi dan institusional.
3. Evaluasi menyeluruh SOP dan manajemen BSG Cabang Kota Gorontalo yang terlibat.
4. Gubernur dan para pemegang saham wajib turun tangan menegur direksi atas tindakan memalukan ini.
Selamat ulang tahun, Bank SulutGo. Tapi hari jadi kalian tercoreng noda paling gelap dalam sejarah pelayanan publik.
Kalian bukan saja gagal menjaga sistem, kalian gagal menjaga martabat manusia.Dan untuk ASN yang dipermalukan.
Anda bukan pelaku. Anda adalah wajah dari ribuan rakyat kecil yang sewaktu-waktu bisa dikorbankan oleh sistem birokrasi yang pongah dan tidak bertanggung jawab.
