Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Maluku Tengah, Nasib malang menimpa Daeng Gimpe alias Rizak Halik (37 Tahun) warga Negeri Haruru Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Dirinya tidak menyangka dan menginginkan, komprensor yang sehari-hari menemaninya di Bengkel Tambal Bannya, sebagai pengait rejeki keluarganya.Senin, (29/8’19).
Tabung kompresor berukuran besar di Bengkel Tambal Ban miliknya, yang berada jalan trans seram Negeri Haruru, tiba-tiba meledak. Akibatnya, bengkel itu terbongkar dan Daeng Gimpe pemilik bengkel yang juga tukang tambal ban, tewas mengenaskan dengan kepala terputus di lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, menyebutkan bahwa, ledakan tabung kompresor terjadi sekitar pukul 12.00 WIt, dan mengakibatkan Daeng Gimpe alias Rizak Halik alias (37) meninggal dunia di lokasi kejadian, dengan kondisi yang mengenaskan.
“Sebelum kejadian, korban sedang memperbaiki tambal ban milik milik beberapa sopir truk, dan waktu itu ada sementara menyalakan mesin kompresor sebab ada sementara isi angin di mobil dram truk. Enta apa yang dipegang, apa yang terjadi,tiba-tiba terdengar bunyi ledakan yang besar. Setelah itu barulah kita ketahui tabung kompresor meledak dan Bapa Daeng Gimpe sudah tergelatak dan kondisi kepalanya putus. Dugaan sementara, ledakan itu akibat tabung kompresor kelebihan angin yang sementara di isi oleh korban.” kata beberapa warga yang ada di lokasi kejadian.
Hal senada disampaikan Daeng Yani, bahwa saat ledakan terjadi, korban sedang memperbaiki ban mobil truk, namun tiba-tiba komprensor yang digunakan untuk mengisi angin meledak. dugaan sementara, mesin komprensor yang digunakan untuk mengisi angin melebihi kapasitas, sehingga mengakibatkan tabung kompresor meledak.
“Mendengar bunyi ledakan, dirinya kaget sekaligus takut dengan bunyi ledakan keras saat itu. beberapa menit setelah Ledakan keras itu terjadi , Dia langsung keluar dan melihat pemilik bengkel sudah tergeletak tak bernyawa dengan kondisi tanpa kepala. Tidak tau pasti, namun diduga angin yang ada di kompresor melebihi kapasita, sehingga tabungnya meledak.” kata Daeng Yani, pemilik kios dekat bengkel korban, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Menurutnya, sebelum ledakan terjadi, saya berada di dalam pondok.sekitar pukul 11.30 WIT, dan saya melihat korban ada memperbaiki ban milik dua mobil damtruk. Dan korban bekerja seperti biasanya seperti setiap hari bekerja yang mana mesin kompresor terus berbunyi.
“Kira-kira sekitar pukul 12.00 Wit, saya mendengar bunyi ledakan keras dari bengkel samping kios saya, sontak saya kaget dan panik. usai ledakan keras diserta bunyi kerusakan separuh bangunan bengkel itu, saya kemudian keluar dan melihat Daeng Gimpe sudah tergeletak tidak bernyawa. Waktu itu saya mendekat mau menolong, namun karena saya liat tidak bernyawa dan kepala korban terputus, saya tidak menolong dan langsung pergi memberitahu kepada istri korban. Dan saat itu juga istri korban datang melihat suaminya, aparat kepolisian yang ada di pos dekat bengkel korban juga datang melihat dan mengamankan lokasi kejadian,” terangnya.
Sementara itu, dari pantauan Fakta News di tempat kejadian perkara terlihat jelas situasi jalan trans seram depan Kantor Rutah Kelas II Masohi terlihat ramai dengan warga yang menyaksikan kejadian naas itu.
Dan masyarakat menaru sempati atas kejadian yang menimpa Daeng Gimpe. Sementara jasad korban oleh aparat Kepolisian dari Polres Malteng di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi
Kasat Reskrim Polres Malteng, AKP Sahirul Awal yang di konfirmasi membenarkan ledakan itu bersumber dari mesin kompresor penampung angin yang ada di Bengkel Ban milik korban.
“Benar ada kejadian itu dan kita sudah melakukan Olah TKP, ledakan itu bersumber dari mesin penampung angin atau mesin kompresor, mengakibatkan pekerja bengkel atas nana Rizal Halik alias Kimpe (37) meninggal ditempat,” terangnya.
Menurutnya, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi dan dapat disimpulkan kejadian itu murni kecelakaan akibat perbuatanya sendiri.
“Tiga orang saksi sudah kita periksa, dan dapat disimpulkan bahwa kejadian itu murni kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.” tegasnya
Ledakan tabung kompresor itu lanjut Kasad, terjadi sekitar pukul 11.00 WIT. saat itu saksi Jamin La Abuya (36) sedang memperbaiki Ban Mobil yang pecah. selesai memasang Ban Mobil Truk dengan membelakangi korban untuk membereskan kunci-kunci, pada saat itu korban Rizal Halik alias daeng Kimpe sedang mengganti ban dengan alat hidrolik yang disambungkan ke kompresor, kemudian terdengar suara ledakan dari dalam bengkel. Setelah itu saksi berdiri dan melihat korban sudah tergeletak dengan kepala sudah pecah dan isi kepala berhamburan, kemudian saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Letwaru.Selanjutnya pada pukul 12.00 WIT, korban dibawah ke kamar jenasah RSUD Masohi.
“Tabung kompresor yang meledak tidak dilengkapi alat pengatur tekanan udara. diduga tabung kompresor meledak akibat tekanan udara telah melebihi kapasitas daya tampung. Dan sebab dari tabung mesin kompresors meledak, diduga tabung itu dirakit sendiri oleh korban,” tandasnya. (Uchn)