Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

MTQ H Kecamatan Buntulia, Bukan Sekedar Seremonial

×

MTQ H Kecamatan Buntulia, Bukan Sekedar Seremonial

Sebarkan artikel ini

Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Adalah sebuah harapan panitia pelaksana pasca dilaksanakannya pada (15/5) kemarin, dimana sejauh ini baru Desa Taluduyunu Kecamatan yang melaksanakan MTQ H yang terdiri dari 12 cabang, yakni Tahfidz  Cabang Tilawail Quran, Hifzhil Quran,Tartil Quran, Fahmil Quran, Syarhil Quran, Khottil Quran, Sadela Wunungo, Dacil, Qasidah,Busana Muslim, Meeraji.

 

dimana harapan dari pihak Panitia pelaksana bahwa Penyelenggaraan musabaqah tentu tidak hanya sekedar bermakna sebagai peneguhan syiar Islam atau berhenti pada rutinitas seremonial MTQ belaka, tetapi lebih jauh diharapkan menjadi barometer untuk mengukur hasil atau out come kegiatan pembelajaran Al Qur’an yang berlangsung di masyarakat.

 

Melalui Gerakan gerakan pengajian baik di Masjid, di Musholla di TPA dan TPQ serta majlis taklim yang tersebar di Kecamatan buntulia. Maka ivent mtq ini di laksanakan untuk melihat sejaumana keseriusan semua staikholders untuk lebih meningkatkan peranannya membina disiplin ilmu yang berkaitan dengan Al Qur’an.

 

Kepada Fakta News, Kepala Desa Taluduyunu Abdul Hamid Sukoli mengatakan bahwa dengan adanya beberapa Sekolah Madrasah dan Pondok Pesantren yang ada di Kecamatan Buntulia, pihaknya ingin mengubah cara pandang generasi muda serta menempa dan mengembleng potensi serta kemampuan Qurani.

 

” Signifikansi nilai-nilai Al Qur’an sebagai pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuh-kembangkan melalui proses pendidikan baik formal maupun informal, melalui madrasah – madarasah tpa, tpq, majlis taklim dan bahkan sampai di rumah tangga. di kecamatan buntulia satu – satunya lembaga pendidikan agama secara formal dilaksanakan di pondok pesantren al-khairaat buntulia yang menjadi salah satu lembaga pendidikan yang melahirkan generasi bangsa yang islami akan tetapi untuk lebih meningkatkan signifikasinya, pembelajaran al-qur’an dapat lebih di giatkan melalui proses pembelajaran di tingkat tpa dan tpq sebagai embrio untuk menempa dan mengembleng potensi dan kemampuan generasi qurani secara dini sebelum masuk ke jenjang berikutnya.” Jelasnya

 

ditambahkannya lagi, Dengan begitu sebuah perwujudan TPA dan TPQ yang kompotable dan refresentatif maka adanya dorongan melalui atensi kebijakan yang lebih terarah dari Pemerintah Daerah hingga ke Pemerintahan Desa, hal tersebut pun menjadi bagian dalam membreakdown dan mengikuti gerak stimulan dalam rangka menggalakan semangat keagamaan yang terpusatkan di Masjid Agung Kabupaten Pohuwato.

 

” Sebagai langkah dan upaya konkrit untuk mewujudkan TPA dan TPQ yang kompotable dan refresentatif maka perlu di dorong melalui sebuah atensi kebijakan yang lebih terarah oleh pemerintah daerah sampai dengan pemerintah desa baik dari aspek sarana, tenaga pengajar baik kompetensi dan kesejahteraanya, bahkan jika perlu dapat di dorong melalui peraturan daerah satu kecamatan satu lptq dan peraturan desa satu desa wajib satu tpq atau tpa. Hal ini juga sebagai bagian dalam rangka membreak down dan membangun gerak simultan dengan spirit pak bupati dalam rangka menggalakkan semangat kegiatan keagamaan yang terpusat di masjid agung kabupaten pohuwato baik itu LPTQ maupun pembinaan Hafizh dan Hafizha. Hadirin.” Ungkap Kades yang kerap disapa Yopin seraya menambahkan

 

Sehingga dirinya menegaskan bahwa sekiranya dalam setiap pelaksanaan Musabaqah haruslah terlepas dari sifat rutinitas dan seremonial yang notabenenya akan menghilangkan makna dan spirit substansinya.

 

” Akhirnya kami ingin menegaskan, bahwa kegiatan musabaqah hendaknya dihindarkan dari sifat rutinitas dan seremonial yang kehilangan makna dan spirit substansinya. Akan tetapi marilah kita jadikan setiap penyelenggaraan MTQ sebagai momen untuk mengukur sekaligus mendorong peningkatan pengetahuan, penghayatan dan pengamalan Al Qur’an di lingkungan keluarga, masyarakat lembaga lembaga pendidikan dan daerah kita tercinta, Mudah – mudahan kegiatan ini menjadi amal sholeh kita di bulan ramadhan tahun ini untuk mempersiapkan generasi bangsa yang qurani dan menjadi penerus estapet perjuangan bangsa di masa mendatang. Dan untuk pak bupati mudah – mudahan ini tidak hanya sekedar menjadi amal sholeh akan tetapi hal ini juga menjadi bagian dari pada legacy beliau kepada kita semua.” Tegas Yopin

 

Hal senada disampaikan oleh Bupati Kabupaten Pohuwato, dimana Pemerintah Daerah akan terus mensuport kegiatan-kegiatan yang bernuansa keagamaan, hal ini agar seluruh Generasi muda Bumi Panua akan tapak jejak yang harus diteladani, diaman ada sebuah terminologi dari beberapa literasi bahwa legacy itu bermakna dari sebuah nilai kepemimpinan yang harus diwariskan hingga terus hidup dan abadi dalam memori seluruh Umat beragama.

 

” Saya atas nama pribadi sekaligus Pemerintah Daerah akan tetap memperhatikan sebuah kegiatan-kegiatan keagamaan, dimana sebagai generasi yang sekarang, kita semua berkewajiban untuk melestarikan kegiatan religi serta menanamkan ajaran tentang Islam, tentang Al Quran dan tentang Kehidupan bermasyarakat secara umum.” Ungkap Syarif

 

Lanjut Bupati Syarif, bahwa Pemerintah Daerah akan melirik anak-anak yang berpotensi untuk direkrut, sehingga kedepan pihaknya akan menganggarkan pembangunan Sekolah Hafiz Quran.

 

” Kedepan, Saya harap tahun ini, anak-anak kita direkrut untuk sekolah hafiz qur’an, dan Insya Allah, kedepan kita akan anggarkan sebesar Rp1 miyar untuk pembangunan sekolah hafiz qur,an di Pohuwato, ” Tutup Syarif (FN01)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Example 300x300
Example 120x600
Example 300x300