Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Boalemo, Teror panah wayer yang sering terjadi di Gorontalo belakangan ini membuat warga resah. Tak hanya orang dewasa, bahkan anak di bawah umurpun ikut meramaikan trend panah wayer ini.
Seperti yang didapati oleh Kanit Reskrim Polres Boalemo, Bhabinkamtibmas Polsek Tilamuta, serta Aparat Desa Pentadu Timur pada Sabtu (22/02) malam, tiga anak di bawah umur HL (12) dan GH (12) merupakan siswa – siswi kelas 6 SD, serta FS (10) kelas 4 SD di Desa Pentadu Barat diberikan pembinaan karena kepemilikan barang tajam menyerupai panah wayer.
“Setelah memberikan kesaksian mereka, didapati bahwa HL alias Haikal merupakan pembuat panah wayer tersebut dan diberikan kepada dua teman lainya GH dan FS. Ia mengaku bahwa seni membuat panah tersebut didapatnya ketika masih tinggal di daerah Bitung Sulawesi Utara,” Ujar Kanit Reskrim Taufiq Ibrahim.
Haikal mengaku bahwa dalam proses pembuatanya, ia ditemani oleh dua orang temanya Imam dan Amat yang merupakan siswa MTS.
“Dalam proses pembuatanya, Haikal ditemani oleh dua orang temanya Imam dan Amat yang merupakan siswa Madrasah Tsanawiyah,” tambahnya.
Setelah melakukan pembinaan, aparat kepolisian kemudian menyerahkan remaja tersebut ke orang tua masing-masing dan akan dilakukan monitorong secara intensif terhadap beberapa remaja tersebut
Sementara itu, Kepala Desa Pentadu Barat, Suaib Kawan berharap kepada para orang tua agar dapat mengawasi aktifitas daripada anak-anak maupun remaja Pentadu Barat.
“Panah wayer ini cukup meresahkan, apalagi pelakunya di bawah umur. Jadi saya menghimbau kepada masyarakat desa pentadu Barat harap anak-anaknya dapat diawasi setiap aktifitasnya,” pungkasnya. (FN12)