Fakta News – Gorontalo. Dugaan keterlibatan Revan Saputra Bangsawan (RSB) dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, kembali mencuat.
Sejumlah bukti visual dan digital menguatkan dugaan bahwa aktivitas tambang tersebut berada di bawah kendali RSB.Salah satu yang paling mencolok adalah keberadaan baliho berukuran besar di lokasi tambang yang bertuliskan “Lahan dan Tanah Ini Milik RSB.”
Foto-foto keberadaan baliho tersebut kini telah beredar luas dan menjadi perbincangan di kalangan aktivis lingkungan dan jurnalis investigatif.
Tak hanya baliho, redaksi PortalSulut.id juga mengantongi percakapan digital antara RSB dengan salah satu wartawan media tersebut. Dalam chat tersebut, RSB diduga berupaya mempengaruhi isi pemberitaan agar tidak dipublikasikan:
“Tapi bisa bantu kan, biar gak ada berita-berita yang naik lagi,” percakapan yang diduga milik Revan Saputra Bangsawan dan Wartawan PortalSulut.id
Saat Fakta News mencoba melakukan konfirmasi langsung melalui nomor kontak yang diduga digunakan oleh RSB (08 12 1530 XXXX), respon yang diberikan justru mengarah pada bentuk intimidasi verbal serta pelecehan terhadap profesi wartawan.
Dalam pesannya, RSB menanggapi:
“Kamu sudah nulis ini baru mau hubungi saya. Nanti ketemu di Dewan Pers dan Polda. Kamu pikir alat seperti itu asal lihat itu punya saya? Sekolah lagi kamu boss, baru daftar jadi wartawan ok.”
Pernyataan tersebut dinilai merendahkan profesi wartawan. Lebih jauh, ketika redaksi mencoba mengaitkan konteks klarifikasi dengan prinsip kerja jurnalistik, RSB kembali membalas dengan kata-kata kasar.
“Itu bukan punya saya, ngapain saya mau klarifikasi sama orang bodoh seperti kamu boss. Kalau kamu pintar wartawan hebat, kamu tahu narasumber dari mana. Turun lokasi, periksa punya siapa, bukan main tulis, paham kamu? Lihat aja nanti saya kasih ke Polda.”
Tak berhenti di situ, RSB kemudian mengirimkan gambar suasana kantor Dewan Pers dan file aduan terhadap media Fakta News, seraya mempertanyakan legalitas perusahaan pers.
“Kamu bilang kamu wartawan. Media kamu sudah terdaftar gak?” lanjutnya dengan nada mengejek.
Pernyataan ini memunculkan pertanyaan besar, apakah RSB sedang berupaya membungkam kritik publik melalui jalur pelaporan dan intimidasi pribadi, alih-alih menyelesaikan polemik secara terbuka dan transparan?
Menanggapi situasi ini, salah satu aktivis Gorontalo Wahyu Pilobu mulai mendorong pengusutan tuntas atas dugaan aktivitas PETI yang melibatkan nama RSB.
Mereka juga mengecam tindakan pelecehan verbal dan dugaan intimidasi terhadap wartawan yang hanya menjalankan tugas jurnalistik.
“Kalau memang bersih, kenapa harus takut diklarifikasi? Justru data dan bukti yang ada semakin memperkuat asumsi publik tentang keterlibatan RSB dalam PETI di Bolsel,” ujar Wahyu
Hingga berita ini diturunkan, redaksi Fakta News masih membuka ruang klarifikasi dari pihak Revan Saputra Bangsawan untuk menjaga keberimbangan informasi.
Akan tetapi,secara mengejutkan. Revan Saputra Bangsawan memblokir kontak Fakta News.