Faktanews.com – Kota Gorontalo. Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, mengumumkan rencana besar untuk mendigitalisasi layanan publik sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan birokrasi yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Dalam pidato perdananya setelah serah terima jabatan, ia menegaskan bahwa pelayanan publik yang lambat dan berbelit-belit harus segera diakhiri.
“Masyarakat membutuhkan kepastian, bukan birokrasi yang menghambat. Kami akan memastikan layanan publik di Kota Gorontalo menjadi lebih cepat, mudah diakses, dan akuntabel dengan sistem digital,” tegas Adhan Dambea di hadapan pejabat dan masyarakat yang hadir.
Mewujudkan Birokrasi yang Cepat dan Transparan
Salah satu langkah utama dalam digitalisasi ini adalah penerapan sistem layanan satu pintu berbasis teknologi. Adhan Dambea menargetkan agar semua layanan administrasi, mulai dari pengurusan KTP, izin usaha, hingga layanan kesehatan, bisa diakses secara online tanpa perlu datang ke kantor pemerintahan.
“Tidak ada lagi warga yang harus bolak-balik hanya untuk mengurus satu dokumen. Dengan sistem ini, masyarakat bisa mengurus administrasi cukup dari rumah atau kantor menggunakan ponsel atau komputer,” ujarnya.
Selain itu, ia juga akan menerapkan sistem absensi digital dan monitoring kinerja ASN. Dengan langkah ini, pelayanan akan menjadi lebih terukur dan tidak ada lagi ASN yang bekerja lamban atau tidak sesuai dengan tugasnya.
“Pelayanan prima bukan sekadar slogan, tetapi harus diwujudkan dalam setiap tindakan kami. Kami tidak akan mentolerir ASN yang lalai dalam tugasnya. Jika perlu, akan ada evaluasi berkala untuk memastikan mereka benar-benar bekerja sesuai amanah,” tambahnya.
Mendekatkan Pelayanan ke Masyarakat dengan AD Center
Sebagai bentuk inovasi lainnya, Adhan Dambea memperkenalkan AD Center (Aspirasi Digital Center), yaitu platform digital yang memungkinkan masyarakat untuk langsung mengadukan masalah atau memberikan masukan terkait pelayanan publik di Kota Gorontalo.
“Masyarakat harus punya suara dalam pembangunan. Dengan AD Center, mereka bisa menyampaikan keluhan atau aspirasi kapan saja, dan kami akan langsung menindaklanjutinya,” jelasnya.
Laporan yang masuk akan tercatat secara sistematis dan dapat dipantau langsung oleh pemerintah maupun masyarakat, sehingga tidak ada keluhan yang terabaikan. Ini juga akan memperkuat prinsip musyawarah yang menjadi bagian dari budaya Kota Gorontalo.
Transformasi Digital di Sektor Kesehatan dan Pendidikan
Selain layanan administrasi, Adhan Dambea juga berencana untuk menerapkan digitalisasi dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Di sektor kesehatan, ia ingin agar rekam medis pasien dapat terintegrasi secara digital, sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih cepat dan efisien di puskesmas maupun rumah sakit.
“Dengan digitalisasi rekam medis, kita ingin mengurangi antrean panjang dan memastikan pasien mendapatkan layanan lebih cepat tanpa harus mengisi berkas berulang kali,” ujarnya.
Di sektor pendidikan, ia akan mendorong penerapan sistem e-learning di sekolah-sekolah serta digitalisasi administrasi pendidikan, memudahkan siswa dan guru mengakses berbagai layanan pendidikan.
Menuju Kota Gorontalo yang Modern dan Mandiri
Dengan berbagai inovasi digital ini, Adhan Dambea berharap Kota Gorontalo dapat menjadi kota yang lebih modern, efisien, dan berdaya saing tinggi.
“Kota yang maju adalah kota yang mampu beradaptasi dengan teknologi. Jika kita tidak segera berbenah, kita akan tertinggal. Gorontalo harus menjadi contoh kota yang siap menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.