Faktanews.com – Gorontalo. Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Popayato, Kabupaten Pohuwato, semakin meluas dan berjalan tanpa kendali hingga menyebabkan krisis Air Bersih.
Merespon Hal tersebut, Aliansi Mahasiswa Dan Masyarakat Peduli Lingkungan (AMMPL) menggelar aksi demonstrasi di depan Polda Gorontalo. (16/01)
Wahyu Pilobu, selaku orator aksi menyampaikan, kelancaran operasional PETI di Popayato bukan tanpa alasan. Dia mengungkapkan bahwa adanya dugaan keterlibatan oknum-oknum aparat, termasuk pihak kepolisian, dalam mendukung kelangsungan praktik ilegal ini.
“Kami menduga ada kongkalingkong antara pihak kepolisian, terutama Kapolda Gorontalo, dengan para pelaku PETI. Kalau tidak, aktivitas ini tidak mungkin bisa berjalan mulus begitu saja tanpa adanya pengawasan,” ujar Wahyu.
Ia menyebut Kapolda Gorontalo selama ini tidak pernah mengambil langkah tegas, sehingga Ia menduga Kapolda sengaja melakukan pembiaran terhadap aktivitas ini.
“Masalah PETI di Popayato bukanlah hal baru. Tetapi, Sampai dengan saat ini beliau tidak pernah mengambil langkah konkret, atau jangan-jangan beliau ini pemain utama?” ungkap Wahyu
Wahyu meminta Kapolda Gorontalo untuk segera mengindahkan apa yang menjadi tuntutan AMMPL.
“Tidak lama lagi Kapolda Gorontalo purna tugas sebagai Anggota Polri. Maka dari itu, Saya berharap Kapolda mengindahkan Tuntutan kami agar beliau dikenang dengan nama baik” pinta Wahyu
Dengan semakin meningkatnya tekanan dari Masyarakat, Kapolda Gorontalo berada di persimpangan Dilema. Akankah Beliau Purna tugas dan dikenang dengan nama baik, atau justru dianggap buruk karena membiarkan dan terus menutup mata atas masalah ini? Hanya waktu yang akan menjawab.