Oleh : ABD BASID A. TUDA | Jurnalis Gorontalo
Faktanews.com – Opini. Praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Dusun Sambati, Desa Dulupi, Kec. Dulupi, Kabupaten Boalemo, kembali mencuat ke permukaan.
Aktivitas ilegal ini menyeret salah seorang Oknum Aktivis berinisial AI yang diduga menjadi koordinator dalam praktik tersebut. Dugaan tersebut muncul setelah serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim Faktanews.com.
Menurut informasi yang dihimpun, PETI di Dusun Sambati telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, Dugaan bahwa AI menjadi koordinator utama dalam jaringan PETI Dusun Sambati ini semakin menguat setelah sejumlah Narasumber mengungkapkan keterlibatannya (AI) dalam Transaksi Jual Beli Emas, Pengaturan alat, lokasi penambangan, serta biaya keamanan.
Dugaan Keterlibatan seorang Aktivis dalam aktivitas ilegal semacam ini bukan hanya mencoreng nama baik, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap para Aktivis yang selalu menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan publik dan menegakkan hukum.
Jika dugaan keterlibatan AI terbukti benar, ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan, yang seharusnya menjadi prioritas utama bagi seorang Aktivis.
Penegakan hukum harus dilakukan tanpa kompromi. Aparat penegak hukum dan lembaga terkait harus segera mengambil tindakan tegas untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan AI dalam PETI.
Praktik PETI di Dusun Sambati bukanlah masalah baru, namun terus menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam upaya penertiban serta pelestarian lingkungan hidup di kawasan tersebut.
