Faktanews.com, Kota Gorontalo – Air bukan sekadar kebutuhan sehari-hari. Air adalah nafas kehidupan yang tak tergantikan. Dari memenuhi dahaga hingga kebersihan tubuh. Air membentuk dasar eksistensi manusia.
Pernyataan ini merupakan respon Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo, Mucksin Brekat, atas keprihatinannya terhadap realitas yang harus dihadapi Kota Gorontalo.
“Hanya ada 40 depot air yang beroperasi dengan izin resmi, menyoroti potensi krisis pasokan air di kota ini.” Buka Muchsin Brekat dalam wawancara.
Politisi Demokrat ini menegaskan kekhawatirannya, terutama melihat kecenderungan masyarakat beralih dari air yang dimasak hingga mendidih, menuju konsumsi air isi ulang.
“Air minum adalah kebutuhan utama setiap orang. Tidak seorang pun dapat bertahan tanpa air setiap hari. Karena itu, pengawasan yang intensif menjadi suatu keharusan,” kata Muhcsin, menjelaskan.
Mucksin memberikan sorotan khusus pada perlunya memastikan air minum yang dijual di depot benar-benar steril dan bebas dari kontaminasi bakteri atau virus.
“Ini tidak hanya berkaitan dengan izin atau Pendapatan Asli Daerah (PAD), melainkan lebih kepada persoalan pengawasan yang memerlukan pendekatan serius,” tambahnya.
Dalam menghadapi realitas ini, para legislator dari Kota Selatan, Hulonthalangi, dan Dumbo Raya mendesak Dinas Kesehatan untuk meningkatkan intensitas pengawasan.
“Dengan 50 kelurahan di Kota Gorontalo, dan rata-rata dua depot per kelurahan, jumlahnya sudah mencapai 100. Ini bukan hanya tentang izin atau pendapatan, tetapi lebih pada pentingnya pengawasan yang perlu diperhatikan secara serius,” pungkasnya.
Respon Muchsin ini mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi Kota Gorontalo dalam mengelola pasokan air minum. Dengan fokus pada intensifikasi pengawasan, diharapkan upaya kolektif dapat menjaga ketersediaan air yang bersih dan aman bagi masyarakat.