Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Headline

SD Negeri 30 Masohi Gelar Pergelaran Seni

×

SD Negeri 30 Masohi Gelar Pergelaran Seni

Sebarkan artikel ini

Faktanews.com, Maluku Tengah– Dalam rangka meningkatkan minat dan bakat siswa, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 30 Masohi Kabupaten Maluku Tengah, menggelar pergelaran seni bagi siswa dan siswi. Kegiatan berlangsung meriah yang dipusatkan di Gedung Mae Oku Masohi, Senin, (13/6/22).

Pergelaran seni dengan tema,Meningkatkan minat dan bakat peserta didik SD Negeri 30 Maluku Tenga, serta mewujudkan profil pelajar Pancasila serta melestarikan budaya nusantara,” dibuka oleh Asisten Satu Bidang Pemerintahan Sekretaris Daerah, Drs. Wem Istia, mewakili Bupati Malteng Tuasikal Abua, SH.

“Bagi saya, acara ini tidak saja menarik secara seremonialnya, tetapi lebih dari itu acara ini juga memberikan sebuah edukasi agar generasi bangsa haruslah selalu mencintai dan mempertahankan nilai-nilai kesenian yang tidak bisa dilepaskan dari tradisi kita orang Maluku dan bangsa Indonesia secara umum.” Tegas Bupati Malteng Tuasikal Abua, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Satu Sekda Malteng Wem Istia.

Dikatakannya, Indonesia adalah sebuah Negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Begitu juga kita di Maluku, terdiri dari berbagai suku, adat istiadat.

“Bahkan kita di Maluku Tengah, dapat dikatakan sebagai miniaturnya Indonesia, karena hampir semua suku dan budaya di Indonesia ada di sini. Dari keragaman budaya tersebut, tumbuh pula berbagai kesenian yang merupakan identitas, jati diri dan media ekspresi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat,” ujarnya.

Di sinilah kata Tuasikal, letak keunikan kita sebagai bangsa dan anak daerah, karena hampir seluruh jenis kesenian mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sebagaimana karakter khas orang/masyarakat Indonesia yaitu, ramah dan sopan.  Namun seiring perkembangan jaman, spirit dari seni serta karakter kita semakin berubah, dari sifat yang menjunjung nilai-nilai kebersamaan menjadi individual dan egoistis.

“Olehnya itu, melalui pagelaran seni sederhana yang disuguhkan oleh anak-anak kita ini, seyogyanya akan mampu membangkitkan kembali serta memotivasi seluruh generasi bangsa di daerah ini agar tetap mencintai dan melestarikan kesenian tradisional demi masa depan kebudayaan daerah yang kita harapkan tidak akan pernah punah meskipun digempur oleh derasnya arus modernisasi,” tandasnya.

Pada konteks inilah lanjut Tuasikal, saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa di era global sekarang ini, dalam memelihara identitas budaya, kita dihadapkan pada persoalan-persoalan yang besar. Persoalan itu antara lain adalah, intervensi budaya lain yang tidak selalu sejalan dengan kearifan lokal, dan juga krisis identitas.

“Kita tidak boleh terbawa arus global yang sering bergerak tanpa batas. Kita harus tetap menjaga identitas kebangsaan dan kebudayaan kita. Kebudayaan Indonesia yang memiliki karakter dan rohnya sendiri,” ingatnya. (FN/Uc)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600