Faktanews.com (Nasional) – Jakarta, Persoalan wabah Virus Covid-19 yang sementara dihadapi Indonesia, tidak hanya menimbulkan kepanikan di masyarakat, melainkan ada yang mengambil keuntungan.
Dalam situasi seperti ini, disaat orang-orang butuh alat pendeteksi suhu tubuh untuk pencegahan awal Virus Pandemik ini, para spekulan malah memainkan harga alat pendeteksi tubuh (Termometer tembak) dengan harga jual diatas dari 1juta persatu alat test.
Adian Napitupulu, selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, menyampaikan hal ini tidak bisa dibiarkan. Harusnya kata Adian, dalam situasi ini Negara segera bertindak cepat untuk melakukan pengawasan harga jual alat medis bagi penyakit yang berskala Epidemik seperti Virus Covid-19 ini.
” Kalau pedagang yang mengambil untung dari wabah Virus ini, selama untungnya tidak terlalu besar mungkin masih bisa di maklumi tetapi, tapi jika ada lembaga lembaga Negara yang dikemudian hari diketahui mengambil keuntungan dan menggunakan penderitaan Rakyat sebagai bisnis maka tentunya itu tindakan yang sangat tidak terpuji bahkan bisa dikatakan mengkhianati konstitusi. Jika hal itu terjadi, maka saya berharap sebesar besarnya agar Presiden tidak ragu ragu untuk menindak para pelakunya, ” Ungkap Adian.
Lebih lanjut, anggota Komisi 1 DPR RI ini juga mengatakan, jika ada Rakyat yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh di Rumah Sakit, Puskesmas, maupun Klinik, seharusnya harga yang di bayarkan bisa terjangkau oleh Rakyat yang berpenghasilan rendah.
” Saya harap pak Presiden Jokowi serta anggota DPR, KPK, Kejaksaan dan DPRD, LSM dan Kelompok kelompok Masyarakat sipil di berbagai wilayah menggunakan hak dan kewenangannya untuk mengawasi harga alat test corona ini di setiap daerah yang didistribusikan oleh lembaga Negara, ” Ujarnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan juga itu meminta Presiden Jokowi untuk memperketat pengawasan terhadap lembaga Negara yang mengambil keuntungan dari penjualan alat Medis yang berkaitan dengan Virus Covid-19.
” Presiden perlu mengawasi lebih ketat dan seketat ketatnya Lembaga-lembaga Negara entah itu Kementrian dan lembaga terkait ataupun BUMN agar tidak mencari untung dari alat alat medis terkait virus Corona ini, ” Tandasnya. (UNR)
