Fakta News – Jakarta. Peristiwa penjebakan dengan tuduhan pemerasan yang dialami wartawan Sulawesi Utara dari media online Portalsulut.id berinisial MR alias Nasution yang dilakukan orang suruhan terduga pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI) berinisial RSB alias Revan mendapat reaksi keras dari praktisi Hukum yang juga Ketua Satgas Anti Mafia DPP Relawan Kita Prabowo (KIPRA), Semmy Watty, SH.
Mengutip dari Portalsulut.id, Semmy mengatakan dengan tegas Ia mengutuk perbuatan penjebakan wartawan yang dilakukan terduga pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI) di Tobayagan Bolsel, RSB alias Revan. Semmy menegaskan, perbuatan Revan itu merupakan perbuatan yang menciderai kebebasan pers.
“Wartawan memberitakan dugaan aktifitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Sulut dan itu sudah menjadi tugas Jurnalis sebagai Pilar ke-4 Demokrasi. Kalau sekarang dijebak dengan tuduhan pemerasan padahal mereka yang menawarkan, merupakan perbuatan yang menciderai demokrasi,” ujar putra Minahasa yang menjadi pengacara sukses di Ibu kota, Selasa (17/6/2025).
Ia pun meminta Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Kapolda Sulut) Irjen Pol. Dr, Roycke Harry Langie, S.I.K, M.H dan Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Suhardi berani bersikap tegas terhadap para pelaku PETI.
“Saya minta Kapolda Sulut dan Pangdam XIII Merdeka harus berani bertindak tegas terhadap para Mafia Tambang ini! Tangkap pelakunya dan hentikan aktifitasnya. Jangan tebang pilih. Karena perbuatan mereka tidak menghasilkan pendapatan bagi daerah,” ujar Semmy lagi.
Ia menilai, dari peristiwa yang dialami wartawan Portalsulut.id, sangat jelas adanya keterlibatan oknum anggota Polri dan TNI yang memback up aktifitas penambangan emas tanpa izin di Sulut.
“Dari peristiwa yang terjadi pada wartawan Portalsulut.id sangat jelas keterlibatan oknum anggota Polri dan TNI pada aktifitas PETI. Saya minta Kapolda Sulut dan Pangdam XIII Merdeka menindak tegas anggotanya yang membackup mafia tambang. Jangan karena ada uang, jadi bisa seenaknya,” tegas Semmy.
Delain itu, Semmy pun meminta pihak Kepolisian dan Ditjend Pajak memeriksa pajak yang disetorkan RSB alias Revan.
“Saya lihat dia ada mobil mewah. Apa pekerjaannya? Darimana sumber pendapatannya pertahun? Minta Kepolisian dan Ditjen Pajak periksa laporan pajaknya! Supaya semua jelas,” tegas Semmy.
Ia juga menilai, hasil bumi Sulawesi Utara berupa emas telah habis dikuras para Mafia tambang ini tanpa bisa dinikmati masyarakat.
“Hasil bumi Sulut itu hanya dinikmati sekelompok orang. Saya mendapat informasi, ada juga pelaku orang asing yang dengan leluas mengeruk hasil bumi Sulawesi Utara. Kemana aparat oenegak hukum? Apa turut menjadi pelindung mafia tambang?,” tanya Semmy.
Ia pun meminta Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus berani mengambil langkah tegas yang berpihak kepada rakyat.
“Gubernur Sulut Yulius Selvanus juga harus berani membuat kebijakan yang tegas. Seperti ini, terduga pelaku PETI Revan malah berani menjebak wartawan kemudian mengatakan pemerasan, bahkan dengan leluasa menggunakan personil TNI dan Polri untuk memuluskan aksinya. Pilar demokrasi dilemahkan,” tegas Semmy lagi.
Semmy juga mengaku telah mengendus keterlibatan orang dekat petinggi-petinggi di Sulut dalam aktifitas PETI.
“Saya mendapat informasi, ada keterlibatan orang-orang dekat petinggi-petinggi di Sulut pada aktifitas PETI di wilayah Bolmong, Minahasa Tenggara hingga di Sangihe. Gubernur, Kapolda, Pangdam dan Kejati harus berani mengambil tindakan tegas. Kalau tidak ada sikap tegas dari Gubernur Sulut, maka hasil bumi Sulawesi Utara berupa emas akan habis dikeruk orang-orang yang tidak bertanggungjawab tanpa bisa dinikmati masyarakat Sulut. Saya tantang Gubernur Sulut berani mengambil sikap tegas. Karena dia prajurit TNI,” pungkas Semmy.