Faktanews.com – Gorontalo. Sikap tegas seluruh kepala daerah se-Provinsi Gorontalo yang menarik diri dari Bank SulutGo mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan.
Namun, salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Pohuwato, Irfan Lalu, melontarkan pernyataan menggelitik atas riuhnya kata “Menarik Diri) yang saat ini menjadi sorotan publik.
Dalam komentarnya, Irfan menyatakan kekhawatiran akan inkonsistensi sikap para kepala daerah, yang sempat menyatakan keluar dari Bank SulutGo karena tidak adanya keterwakilan dari Provinsi Gorontalo dalam jajaran direksi dan komisaris bank tersebut.
“Saya sangat mendukung langkah para kepala daerah untuk keluar dari Bank SulutGo, tapi jangan sampai ini hanya sekadar manuver sesaat dan panas-panas tai ayam. Begitu ada tawaran manis, semua sikap keras bisa saja mencair. Kalau seperti itu, berarti bukan soal harga diri, tapi hanya soal tawar-menawar posisi,” tegas Irfan, Rabu (10/4/2025).
Menurutnya, jika memang keputusan itu diambil atas nama marwah dan kehormatan daerah, maka sikap tersebut harus dipegang teguh sampai tuntas. Ia menekankan bahwa masyarakat Gorontalo kini sedang menanti bukti nyata, bukan hanya retorika emosional.
“Kalau kemarin keluar karena merasa dilecehkan, ya harus konsisten. Jangan hari ini keluar, besok masuk lagi hanya karena iming-iming jabatan atau lain sebagainya. Kalau begitu, jangan salahkan rakyat kalau mereka tak lagi percaya pada pemimpin.” Tegas Irfan
Lebih lanjut, Irfan menilai bahwa langkah mendirikan Bank Gorontalo bukan hanya realistis, tapi sudah semestinya dilakukan sejak lama. Ia meminta agar para kepala daerah menyusun langkah konkret, mulai dari penarikan saham, pemindahan kas daerah, hingga pembentukan struktur bank baru yang dikelola putra-putri daerah yang berkompeten.
Pernyataan Irfan ini menjadi peringatan keras agar langkah besar yang diambil oleh seluruh kepala daerah tidak berujung setengah hati atau ditarik kembali secara diam-diam.
“Gorontalo sudah terlalu lama dianggap remeh. Jangan sampai kali ini kita kembali tunduk hanya karena tawaran kursi dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Sebelumnya, sikap tegas untuk menarik saham dan keluar dari Bank SulutGo disampaikan langsung oleh Kepala Daerah baik Walikota dan Bupati , yang bahkan menyebut bahwa nama Gorontalo tak layak lagi disandingkan dengan Bank Sulut.
Hal ini menyusul hasil RUPS yang tidak mengakomodir satu pun perwakilan Gorontalo dalam jajaran direksi maupun komisaris.