Faktanews.com – Gorontalo. Pernyataan Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea usai RUPS Bank SulutGo (BSG) menggema seperti tamparan keras bagi manajemen bank yang selama ini dianggap menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
Dalam momen penuh ketegangan itu, Adhan menyatakan dengan tegas bahwa Gorontalo keluar dari Bank SulutGo, dan bahkan berencana membentuk bank milik sendiri.
“Kalau Gorontalo bisa pisah dari Sulawesi Utara, apalagi cuma keluar dari Bank Sulut. Itu hal kecil!” tegas Adhan usai kegiatan RUPS yang menurutnya sangat mengecewakan.
Tidak satu pun perwakilan dari Gorontalo yang masuk dalam jajaran penting BSG, bahkan setelah berbagai kontribusi daerah ini dalam struktur permodalan bank.
Yang lebih mengecewakan, kata Adhan, adalah anggapan bahwa selama sudah ada perwakilan Muslim, maka itu dianggap cukup. Ia menegaskan bahwa ini bukan soal agama, tapi soal representasi daerah yang secara nyata telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Bank SulutGo.
Tak pelak, semua kepala daerah dari Gorontalo, baik bupati maupun walikota kompak tidak mau menandatangai keputusan RUPS sebagai bentuk protes keras.
Sikap ini menjadi sinyal bahwa provinsi yang dulunya berani memisahkan diri dari Sulawesi Utara tak akan gentar menghadapi ketidakadilan dalam bentuk apa pun.
Adhan bahkan memerintahkan seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Gorontalo untuk mulai mempelajari mekanisme penarikan saham dari BSG.
Sementara itu, dana pemerintah kota akan segera dialihkan ke Bank BRI sebagai solusi sementara. Lebih jauh, ia memastikan tidak akan ada lagi penyertaan modal dari Kota Gorontalo ke BSG, sebuah keputusan strategis yang sekaligus mencabut legitimasi moral dan finansial bank tersebut atas nama “SulutGo.”
Adhan juga memberi kredit kepada Rusli Habibie, mantan Gubernur Gorontalo, yang dulu dengan kecerdasan politiknya mampu menempatkan seorang Komisaris asal Gorontalo di tubuh BSG.
Namun kini, di tangan manajemen yang baru, nama Gorontalo seperti dihapus secara perlahan namun nyata.
“Kalau dulu masih ada ‘Gorontalo’ di belakang Bank Sulut, nanti tinggal BS saja. Tidak ada lagi G-nya!” pungkas Adhan.
Langkah berani Adhan Dambea ini bukan sekadar gertakan, tapi manifestasi dari kekecewaan yang sudah menumpuk.
Ia mewakili suara daerah yang selama ini merasa dianaktirikan oleh struktur keuangan regional. Dan kini, dengan kekuatan politik dan dukungan para kepala daerah, Gorontalo siap berdiri di atas kakinya sendiri di bidang perbankan, ekonomi, dan marwah daerah.