Faktanews.com – Kota Gorontalo. Setelah delapan bulan menjalankan tugas sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Dr. Ir. Ismail Madjid, MTP, secara resmi menyerahkan kepemimpinan kepada wali kota definitif dalam acara serah terima jabatan yang berlangsung di Kantor DPRD Kota Gorontalo. Acara ini menandai pergantian kepemimpinan yang diharapkan dapat membawa Kota Gorontalo ke arah yang lebih baik.
Dalam laporan akhir masa jabatannya, Ismail Madjid memaparkan berbagai pencapaian yang berhasil diraih selama kepemimpinannya. Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah pengendalian inflasi, di mana Kota Gorontalo berhasil menekan inflasi hingga -1,29 persen pada Januari 2025. Selain itu, upaya penurunan angka stunting juga menunjukkan hasil positif, dengan persentase yang turun dari 4,03 persen pada Desember 2024 menjadi 3,30 persen pada Januari 2025.
Dari segi ekonomi dan kesejahteraan sosial, tingkat pengangguran terbuka berhasil ditekan dari 4,06 persen pada tahun 2023 menjadi 3,89 persen pada tahun 2024, sementara angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan dari 0,47 persen menjadi 0,19 persen. Selain itu, Kota Gorontalo juga mendapatkan penghargaan atas keberhasilan dalam pengendalian inflasi dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Pemerintah Kota Gorontalo juga mencatat peningkatan dalam sektor pelayanan kesehatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 19,9 miliar pada tahun 2024 untuk mendukung program Universal Health Coverage (UHC) yang mencakup 98,56 persen kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tahun 2025, anggaran ini ditingkatkan menjadi Rp 20,2 miliar, dengan target kepesertaan mencapai 98,66 persen.
Dalam bidang pelayanan publik, digitalisasi mulai diterapkan melalui berbagai inovasi seperti aplikasi SICANTIK untuk perizinan dan layanan D’MAWAR di sektor kependudukan. Pemerintah juga berhasil meningkatkan kinerja BUMD, khususnya PDAM Muara Tirta, yang memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan nilai kesehatan perusahaan sebesar 3,08 dalam kategori sehat.
Namun, di balik berbagai capaian tersebut, masih terdapat tantangan besar yang perlu segera ditangani. Isu penanganan banjir menjadi salah satu prioritas utama, mengingat dampaknya terhadap infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan sampah juga masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu mendapatkan perhatian lebih serius, terutama dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Selain itu, masalah kemacetan lalu lintas di pusat perdagangan, terutama di area pasar dan jalan utama, menjadi kendala yang perlu segera dicarikan solusi. Upaya penataan transportasi dan infrastruktur menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan ini. Kualitas pelayanan publik, terutama dalam sektor pendidikan dan kesehatan, juga perlu terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses yang lebih baik.
Tantangan lainnya yang harus dihadapi adalah penguatan sektor UMKM dan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas harus lebih diperluas agar dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Dengan berbagai tantangan yang ada, harapan besar kini tertumpu pada kepemimpinan baru untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan serta mencari solusi efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan di Kota Gorontalo. Kolaborasi antara pemerintah, DPRD, aparat keamanan, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam mewujudkan Kota Gorontalo yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
