Faktanews.com – Gorontalo. Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kini menuai sorotan tajam dari Salah satu mahasiswa karena tidak transparan dalam melakukan pengelolaan anggaran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mengajar.
Wahyu Pilobu, Ketua Senat Fakultas Ilmu Sosial (FIS), menjelaskan bahwa, pihak LP3M UNG tidak transparan dalam melakukan pengelolaan Anggaran kegiatan tersebut. Hal itu tentunya menimbulkan kecurigaan. Ia Menilai sikap tersebut tentunya berpotensi terjadinya Praktir Pungutan Liar (Pungli).
“Kegiatan ini banyak kejanggalannya karena diduga ada tindakan-tindakan pungli yang di lakukan oleh pihak LP3M, Mahasiswa yang mengikuti program MBKM Mengajar di sekolah itu dimintakan untuk membayar Rp Rp.945.000.” ujar Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, Saat dimintai klarifikasi terkait pengalokasian anggaran. Namun, Pihak LP3M tidak mengindahkan hal tersebut.
“Saat Pembekalan/Coaching Kegiatan MBKM Saya sempat memberikan pertanyaan kepada pihak LP3M dan meminta transparansi Anggaran. Tetapi, Hal tersebut tidak dipenuhi oleh pihak LP3M” ungkap wahyu
“Kami hanya dapat Atribut dan Kelengkapan Seperti Baju dan Uang Transportasi. Yang Totalnya kalau kami hitung tidak sampai Rp.945.000 Rupiah. Terus sisa anggarannya dikemanakan? Hal ini tentunya menimbulkan kecurigaan bahwa Pihak LP3M terindikasi melakukan pungli” tambah wahyu.
Maka dari itu Wahyu Pilobu Meminta Rektor UNG untuk mengevaluasi Pihak LP3M guna meminimalisir Praktir Pungli di kampus Merah Maron ini.
“Saya Minta Bapak Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok agar Segera Mengevaluasi Pihak LP3M karena tidak transparan dalam mengelola anggaran dan terindikasi melakukan pungli” tandasnya