Faktanews.com – Pohuwato. Seorang kader sekaligus anggota DPRD Pohuwato dari Partai NasDem diduga menjadi aktor intelektual di balik maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah DAM, Pohuwato.
Dugaan ini mencuat di tengah kekhawatiran masyarakat atas kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat aktivitas tambang ilegal tersebut.
Saat dimintai tanggapan terkait dugaan tersebut, Wakil Ketua Bidang Legislatif DPW Partai NasDem Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, menyatakan bahwa partai memerlukan bukti otentik untuk menindaklanjuti tuduhan tersebut.
Menurutnya, langkah-langkah penindakan akan diambil jika ada bukti konkret yang membenarkan keterlibatan kader tersebut dalam aktivitas yang merusak lingkungan.
“Kita perlu bukti yang otentik terkait apa yang dia lakukan. Jika ada bukti, partai dalam waktu dekat akan memanggilnya guna dimintakan klarifikasi,” ungkap Mikson Yapanto dalam keterangannya.
Mikson juga menegaskan bahwa Partai NasDem memiliki komitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan tidak akan mentolerir kader yang terlibat dalam aktivitas merusak alam.
“Partai tentu ada tahapan dalam memberikan sanksi keras kepada siapa saja kadernya yang terbukti melakukan hal-hal yang merusak ekosistem lingkungan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa kader Partai NasDem dilarang keras terlibat dalam aktivitas yang merusak lingkungan, termasuk penambangan ilegal.
“NasDem berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dan setiap kader yang melanggar komitmen ini akan dikenakan sanksi berat sesuai mekanisme partai,” tambah Mikson.
Berbeda dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Pohuwato, saat di Konfirmasi beberapa waktu lalu. Iwan S. Adam yang juga Calon Wakil Bupati Pohuwato enggan memberikan komentar.
” Maaf kaka… saya kurang tau aktivitas beliau..🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻 ” Jelas Iwan via WhatsApp
Kasus dugaan keterlibatan kader Partai NasDem dalam PETI di wilayah DAM Pohuwato ini menjadi sorotan publik, mengingat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh tambang ilegal telah mempengaruhi sumber daya alam, terutama mata air bersih yang penting bagi masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak kader yang bersangkutan, namun partai dipastikan akan mengambil langkah investigasi lebih lanjut sesuai dengan prosedur internal mereka.
