Faktanews.com – Gorontalo. Pengacara oknum petinggi partai dalam kasus viralnya unggahan seorang selebgram Gorontalo belum lama ini secara mengejutkan muncul ke publik.
Pengacara tersebut bernama Mashuri. Ia mengaku mewakili oknum petinggi partai yang belakangan diduga Kader Nasdem Gorontalo itu, dalam mengklarifikasi kasus yang tengah viral belum lama ini
“Jadi saya dalam hal ini mewakili beliau secara pribadi. Kalau memang dalam pemberitaan sebelumnya ada penyebutan Partai Nasdem itu saya tidak mewakili. Saya cuma mewakili beliau selama ini diberikan kuasa untuk atas nama pribadi,” kata Mashuri, Jumat (28/6/2024).
Menurutnya permasalah tersebut sebenarnya telah selesai dimusyawarahkan antara pihak perempuan dalam hal ini NH dan kliennya, dengan beberapa kesepakatan antara kedua belah pihak hingga adanya surat perjanjian.
“Keinginan dari klien kami ini untuk bertanggung jawab itu sudah dilakukan, terutama untuk permintaan izin secara resmi kepada istri sah-nya yang juga sudah memberikan izin (untuk menikah lagi_red),” ujarnya.
Hanya saja kata dia, pada musyawarah dengan keluarga besar NH itu belum dihadiri orang tua kandung dalam hal ini ayah NH.
“Yang hadir cuma si perempuan ini dengan tante om-omnya, sehingga waktu itu atas berita pemberian izin ini saya sampaikan kepada keluarga, keluarga merespon itu, cuma memang ada persyaratannya,” bebernya.
Menurut dia istri sah dari kliennya ini memberikan persyaratan bahwa setelah menikah langsung cerai. Kedua tidak ada kegiatan nikah yang dibuat ramai, kemudian yang ketiga tidak ada tuntutan.
“Nah semua itu sudah disampaikan, cuma si perempuan ini kayaknya agak sedikit keberatan dengan persyaratan itu, sehingga keluarga waktu itu sampaikan sudah terima saja itu nou (Sebutan anak perempuan_red), yang penting status anak ini (dalam kandungan_red) ada,” ujarnya menirukan suara keluarga NH.
“Makanya hasil musyawarah pertama kalinya itu dengan keluarga sudah sepakat seperti itu. Cuma memang masih belum ada kepuasan dari pihak NH, omnya bilang pembicaraan ini akan diteruskan ke orang tuanya NH yang saat itu masih berada di Morowali,” tambahnya.
Berjalannya waktu lanjut dia, segala persiapan untuk pernikahan telah disiapkan. Orang tua NH juga kemudian meminta segera dipertemukan lagi dengan kliennya. Namun setelah bertemu, secara tiba-tiba orang tua NH dan NH sendiri membatalkan kesepakatan awal.
“Sehingga kita bisa berbuat apa-apa, karena mereka yang menginginkan, kita sudah penuhi tapi mereka membatalkan sendiri. Akhirnya ada semacam surat bermaterai yang dibuat pihak keluarga untuk tidak saling lagi berkomunikasi, memutuskan semua hubungan,” bebernya.
“Sampai orang tua NH ini mengatakan, untuk anak yang ada dikandungan dengan anaknya (NH_red) itu tanggung jawab saya. Tapi klienya dizinkan ketemu jika menginginkan untuk ketemu dengan anak tersebut setelah lahir,” tambahnya.
Meski demikian kata Mashuri, niat baik kliennya tetap akan ditunaikan dengan meminta pihak keluarga untuk memberikan informasi dikemudian hari jika NH melahirkan. Kliennya kata dia, akan bertanggung jawab terkait masalah biaya persalinan.
“Bahkan pernah terjadi pertemuan lagi setelah itu atas inisiatif si perempuan ini, dengan menghubungi salah satu teman di Bone Bolango. Ia meminta untuk dikomunikasikan. Tidak puas dengan permintaan penanganan dari temannya ini, dia meminta bantuan kepala Desa Hulawa untuk dimediasi,” bebernya.
“Ditelponlah klien saya oleh kades ini, dengan alasan ini perempuan sakit sampai berbicara masalah hati nurani. Karna sebagai manusia klien saya ini bertanya apa yang bisa saya bantu? Saya ini juga takut melanggar yang sudah dijanjikan, ketemu lagi, hubungan lagi, klien saya sudah tidak mau,” tambahnya.
Disentil wartawan terkait motifasinya untuk menyampaikan klarifikasi, Mashuri mengaku agar berita yang telah beredar berimbang, sehingga masyarakat dapat membaca dan mendengar seperti inilah yang sebenarnya terjadi.
“Motifasinya cuma itu. Tidak ada lain, tidak ada menyerang ini dan itu, tidak ada,” tandasnya.