Faktanews.com – Gorontalo. Menanggapi adanya isu tentang dugaan keterlibatan oknum pejabat dan politisi dalam persoalan yang menyeret nama Bupati Kabupaten Gorontalo. Aleg Provinsi Gorontalo angkat bicara.
Adhan Dambea mengatakan bahwa saat ini dirinya menilai bahwa sangat wajar persoalan pribadi Bupati Nelson ditunggangi oleh para oknum-oknum politisi yang hobi mengambil keuntungan dalam persoalan tertentu.
“ Sama seperti yang saya katakan diawal, jika ada politisi yang menggunakan masalah pribadi dan lain sebagainya, mereka masuk dalam kategori politisi yang tidak ada bahan bersiang atau cengeng.” Ungkap Adhan
Adhan pun mengatakan bahwa jika benar adanya keterlibatan oknum Pejabat dan Politisi dalam persoalan tersebut, maka ada sebuah kecurigaan akan hasrat untuk menang dengan cara melakukan pembusukan.
“ Sebab, mereka hanya hobi menunggu momen-momen seperti ini untuk menghantam orang, dan itu tidak bagus. Pun kalau mengangkat persoalan itu murni untuk menyelesaikan masalah atau menempatkan persoalan pada proses hukum itu wajar saja. Tapi kalau itu digunakan oleh orang lain yang bukan keluarga terutama mereka para oknum politisi, maka itu sangat pantas diduga bahwa mereka memaksa mengambil bagian untuk menghantam atau menyerang pribadi orang.” Terang Adhan
Lanjut Adhan, alasan dirinya mengatakan hal tersebut karena dirinya pernah mengalami kejadian yang sama, Dimana dirinya pernah melawan oknum-oknum politisi bahkan Ketua disalah satu partai, dan dirinya tetap bertarung secara wajar dan tidak mengangkat masalah-masalah pribadi mereka.
“ Kalau bertarung di Politik lantas menggunakan masalah pribadi orang, itu tidak menunjukan etika berpolitik yang baik dan hanya berlomba-lomba memanfaatkan momen. Makanya saya selalu sampaikan, Seharusnya lembaga adat segera mengambil bagian dalam persoalan ini. Dan boleh dikatakan kalau DPRD Kabupaten Gorontalo ini sudah lempar handuk, karena mereka tidak ada niat untuk menyelesaikan masalah dan hanya membiarkan dan sengaja memperkeruh masalah.” Jelas Adhan
Sehingganya, Adhan mengingatkan kalau pun masalah ini dibawah ke ranah lembaga adat. Dirinya meminta bukan hanya Prof. Nelson saja yang diusut, harusnya Ifana Abdulrahman pun diseret karena telah merusak harkat dan martabat perempuan yang ada di Provinsi Gorontalo.
“ Persoalan ini sudah bergulir diseluruh Indonesia, dan jangan sampai ada stigma yang mengatakan bahwa mungkin saja perempuan-perempuan di Gorontalo seperti Ifana. Kalau kita Berfikir normatif, politisi yang murni tidak perlu mengangkat dan terlibat dalam masalah pribadi orang. Apalagi menjadikan alat pengukur, itu tidak bagus.” Tegas Adhan seraya menambahkan
Jika DPRD tidak mampu atau sesudah lempar handuk. Maka percayakan Lembaga Adat untuk menyelesaikan persoalan yang saat ini menerpa Bupati Nelson Pomalingo.
“Kalau ini masuk dalam Politik Identitas, maka pihak pengawas pemilu juga bisa masuk dan mengamati persoalan yang saat ini terjadi di Kabupaten Gorontalo. Dan saya kira Bawaslu pun bisa mengidentifikasi siapa orang-orang yang terlibat dalam masalah ini.” Tutup Adhan