Faktanews.com (Daerah) – kabupaten Maluku Tengah, Satuan Komando Daerah Militer (Kodim) 1502 Masohi Kabupaten Maluku Terngah (Malteng) melakukan pemeriksaan Rapid Test masal terhadap anggotanya.
Ada kurang lebih 80 Anggota TNI dari Kodim 1502, Koramil 1502-02/Amahai, Koramil 1502-03/Tehoru dan Koramil 1502-11/TNS, yang diperiksa, Rabu, (27/5).
Dandim 1502 Masohi, Letkol Inf Nunung Wahyu Nugroho, S.IP., menyampaikan pemeriksaan tersebut, dilakukan untuk memastikan anggota yang bertugas di lapangan dalam menangani Covid-19 di wilayah Malteng.
Dia mengatakan, Ada kurang lebih 80 Anggota TNI dari Kodim 1502, Koramil 1502-02/Amahai, Koramil 1502-03/Tehoru dan Koramil 1502-11/TNS, yang diperiksa, Rabu, (27/5).
” Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan kesadaran dan dukungan anggota Kodim 1502 Masohi, dilakukan Rapid Test terhadap 80 anggota, baik anggota, staf maupun Babinsa yang melakukan tugas di lapangan,” Tuturnya.
Babinsa dan anggota yang ditugaskan di lapangan untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 kata Wahyu, setiap hari berhubungan secara langsung dengan warga masyarakat. Baik itu yang datang dari zona merah maupun bukan termasuk yang ada dalam Kota Masohi dan kecamatan lain di Malteng.
” Untuk memastikan tidak menjadi keraguan apa anggota tertular atau maka dilakukan Rapi Test secara masal. Dan alhamdulillah, dari hasilnya tidak ada yang tertular, semua hasil Rapi Testnya Non Reaktif. Meski demikian, setiap anggota tetap mawas diri dan menjaga kesehatan, mengikuti protokoler kesehatan dalam pencegahan Covid-19,” ujarnya.
Ditanya terkait penyediaan alat Rapid Test, merupakan bantuan Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid -19 Pemkab Malteng. Secara tegas Dandim mengatakan bahwa, pemeriksaan Rapid Test tidak ada hubungannya dengan tim gugus tugas.
” Alat Rapid Test ini murni swadaya atau usaha sendiri pihak Kodim 1502 Masohi, tidak ada hubungan atau bantuan dari Tim Gugus Tugas Malteng. Secara prosudur kami sudah layangkan ke Tim Gugus Tugas melalui Dinas Kesehatan Malteng, namun berbelit dan kurang ada tanggapan, sehingga untuk memutus mata rantai Covid-19, karena sangat serius maka kita usaha sendiri dan sudah berjalan, ” ucapnya. (FN/Uc)