 |
|
oleh : Santo Ali
|
Faktanews.com (Tajuk) – Kabupaten Pohuwato, Manusia adalah satu-satunya makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini yang telah diyakini bersama dalam doktrin agama lebih-lebih pada Islam sendiri. Ketundukan akan pada sebuah materi atau duniawi semata kini telah membumi hanguskan nilai-nilai yang bersifat religius pada kehidupan sosial.
Dari kondisi yang terjadi pada hari ini bahwa lembaga pendidikan yang diharapkan sebagai suatu wadah untuk meningkatkan kualitas diri generasi mendatang kini telah terdoktrinisasi bahwa kampus adalah solusi menjawab perkembangan SDM dimasa mendatang.
Dimana bahwa telah diketahui bersama tantangan kita kedepan bukan siapa lagi yang mapan dalam segi akademisnya saja, akan tetapi sebuah keterampilan,.conection dan modal akhlak yang kuat karena apabila akhlak kita tidak kuat maka kita akan dilibas oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan Menjadikan Ilmu Pengetahuan atau Teori Ilmiah sebagai salah satu hal yang paling utama dan mengesampingkan yang namanya etika dan moralitas mau jadi apa masa depan generasi mendatang.
Bangga dengan kualitas manusia yang hanya pintar secara teori atau Ilmu Pengetahuan dan jauh dari yang namanya Akhlakul Karimah, memang bahwa saat ini kita sedang diperhadapkan dalam situasi dimana perkembanga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi namun dengan begitu saja kita mengatakan bahwa itulah keberhasilan apabila mapan dalam segi Iptek namun dalam segi Iman dan Takwa kini kita dibawah rata rata.
Masyarakat Indonesia yang dikenal dengan penganut agama yang mayoritas kini tengah dalam penjajahan secara bawah tanah oleh orang kita sendiri, dengan menjauhkan kita pada pembinaan secara agamis dibanding pembinaan dalam segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tak perlu kita melangkah jauh misal diperguruan tinggi hilang kebudayaan sosial dan agama itu seperti halakah.
kajian atau diskusi kini telah sirna dari kehidupan kampus. Memang diakui bahwa kepentingan akan pencapaian prestasi akademisi itu hal yang penting namun apakah itu jawaban untuk masa depan generasi penerus kelak atau hanya sekedar menggugurkan kewajiban akademis saja tapi jika berbicara tatanan kereligionalisasi itu tak mudah harus dimulai dari diri kita sendir.
.maka.siapapun yang tengah membaca tulisan ini diharapkan bisa merenungkan apakah diri kita ini sudah pantas menjadi generasi penerus pembangunan SDM atau sebagai pelengkap saja. Penulis mengajak kepada semua pihak yang berkepentingan dikampus untuk tidak menyerang pribadi atau person mahasiswa, jika dia bersalah berikan dia pemahaman dengan cara yang bisa dia terima bukan dengan mengancam atau mau membunuh karakter mahasiswa tersebut.
Berangkat dari prakata diatas maka saat ini menurut pemahaman penulis bahwa kehidupan kampus telah mengalami degradasi religuisisasi, maka perlu pengkajian bersama apakah religiusisasi perlu atau tidak dalam kehidupan kampus, jawabanya ada pada yang berkepentingan utamaya kepada orang tua kita dikampus agar kembali pada tujuan dan maksud pendidikan secara akademisi maupun secara Agamis. Islam bukan sekedar agama tapi Islam adalah Jalan atau Petunjuk Keselamatan Didunia dan di Akhirat. Salam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
