Faktanews.com (Nasional) – Terkait Pengrusakan Musallah di kabupaten Minahasa utara, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola meminta Masyarakat Sulteng tetap menjaga perdamaian, Persatuan, dan tidak terprovokasi
Belum lama ini masyarakat Sulawesi dikejutkan dengan kejadian pengrusakan Musallah yang diduga dilakukan sekelompok orang di Perumahan Griya Agape Desa Tumaluntung, kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (29/1) kemarin sekitar pukul 18.20 WITA.
Kejadian yang sempat viral di dunia maya ini kemudian memicu reaksi keras masyarakat diberbagai daerah di Indonesia. Berbagai lontaran protes dan kutukan ditujukan kepada oknum pengrusakan.
Menyikapi hal itu, Longki mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulteng untuk tidak terpancing dan terprovokasi dengan kejadian tersebut dan mempercayakan kepada aparat penegak hukum yang menangani untuk menyelesaikan kejadian tersebut.
” Saya Longki Djanggola, Gubenur Sulawesi Tengah mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah untuk tidak terpancing apalagi terprovokasi dengan kejadian pengrusakan musallah di Minahasa Utara,’’ Tegasnya.
Dia juga mengajak seluruh Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda serta seluruh masyarakat Sulawesi Tengah untuk tetap bergandengan tangan, memperkokoh persatuan dan menjaga perdamaian di bumi tadulako yang kita cintai bersama.
” Kita perkuat persaudaraan diantara kita. Mari kita jaga kebersamaan, keamanan, ketertiban dan kedamaian di provinsi Sulawesi Tengah. Kita tidak bisa terprovokasi di daerah yang kita cintai ini,’’ ujarnya.
Segala pelanggaran yang telah terjadi di Minahasa Utara kata Longki, biarlah aparat penegak hukum yang menyelesaikannya. Ia meyakini Polisi akan bekerja secepat mungkin untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
” Mari kita percayakan semuanya kepada aparat hukum. Mereka akan bekerja professional untuk secepatnya menyelesaikannya persoalan itu, Kita adalah Negara hukum, maka segala tindakan melanggar hukum diselesaikan aparat hukum, NKRI HARGA MATI dan TORANG SAMUA BASUDARA,” Pungkasnya. (UNR/Hms)