Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

Cerita Kotaku Dan Kotamu

×

Cerita Kotaku Dan Kotamu

Sebarkan artikel ini
Caption : Prof. Nelson Pomalingo, H. Marthen Taha & H. Udin Hianggio


Antara Generasi AD Dan Generasi MT

Oleh : Nurhadi Taha / Ketua Masika ICMI Kota Gorontalo
Faktanews (Tajuk) – Sungguh bila kita mengurai sederet Historis dan nostalgia terkait kota kita, maka akan sederet bahkan sejuta cerita yang akan lahir. Era dan zaman baru telah mengubah berbagai cerita tentang kota ini, dahulu orang yang sukses ia harus bekerja keras dan tanpa pamrih hingga ia harus siap dengan segala kemungkinan terburuk.
” Kemiskinan” filosofis Gorontalo olohuliyo butuhiyo, landingiyo polangiyo ” adalah salah satu paham yang banyak di percaya dan banyak di lakukan oleh kelompok generasi masa lampau telah memberikan fakta kepada kita Bahwa banyak orang yang sukses itu tak mudah di gapai ia harus bekerja keras dan juga sudah harus siap ” gagal” Bahkan harus jatuh bangun hingga ia menemukan Format Kamus kehidupan.
Ada beberapa cerita singkat Diskusi saya bersama Walikota Gorontalo Marten Taha soal perbandingan tips hidup zaman dulu hingga ia Sukses. ia sangat percaya dengan Nasehat dan pesan orang tua zaman dahulu ” Dahulu saya harus bekerja lalu ke sekolah , sebelum ke sekolah saya harus kerja dengan mengantar kue hasil buatan ibu saya untuk kemudian dititip di warung. Nah, hasil dari kue tersebut, saya menerima imbalan dari ibu sesuai kesepakatan pada waktu itu sejumlah Rp.50,-. hal itu berlangsung ketika saya ke sekolah dan ketika pulang saya pun menjemput hasil jualan.
Aktivitas selanjutnya adalah hal yang sama dengan anak – anak lain pada umumnya. yakni istirahat siang, makan dan kemudian bekerja lagi sembari mempelajari kembali pelajaran sekolah dihari itu. kemudian seperti kita ketahui bersama bahwa pada Masa lalu orang mau belajar harus punya Imajinasi yang kuat.
Hal ini dikarena minimnya guru dan juga infrasturktur pendidikannya yang memadai. ” Di zaman Saya sekolah, Papannya menggunakan ” Batu lei “ atau lebih dikenal dengan ” sabak “ dan kapur tulisnya menggunakan Gerepu atau ” Grip / bahsa belanda”. sehingga, pada waktu itu, setiap pelajaran yang diterangkan oleh guru, harus dan wajib dipahami. karena setelah itu langsung dihapus.” terang Marthen kala itu.
Ditambah dengan transportasi yang memang pada saat itu sungguh sangat sulit. Untuk sekolah dan jumlah muridnyapun masing sangat sedikit dan dapat dihitung dengan jari. . itulah cerita singkat walikota Pak Marten Taha sambil mengigatkan kepada saya filosofis hidup orang grtlo olohu liyo butuhiyo landingiyo polangiyo . ” siapa yang rajin / kerja keras pasti kenyang siapa yang malas pasti akan lapar. ” ungkapnya.
Sepengal cerita diatas adalah suasana yang mengambarkan Era Zaman AD (Aku Dulu), hingga saat ini, di era zaman MT (Modern dan Trend) ternyata banyak memory lampau serta histori yang penuh dengan keteladanan. Tak heran bila era Zaman AD menghasilkan orang orang sukses.
Deretan memory tersebut tidak hanya ada pada sosok pak Marthen Taha. Banyak juga Putra dan Putri Gorontalo yang mengalami perjuangan yang sangat berat dimasa lampau.
Sosok berikutnya ada pada Udin Hianggio. Seorang Wakil Gubernur Kalimantan Utara yang Juga mantan walikota tarakan. dimana ia pernah juga mengungkapkan zaman sekolah dulu. Untuk bersekolah, sosok putra lokal yang sukses ditanah rantau ini pun harus bekerja di salah satu toko digorontalo. hal yang sangat sulit ditemukan dizaman ini tentunya, namun karena niat dan keinginan untuk menjadi besar, maka makassar adalah kota berikutnya untuk menimba pengalaman dan ilmu hingga menjadi Ketua DPRD 2 Periode dan Walikota Tarakan.
Dalam cerita hidupnya, Pria yang selalu berpegang teguh pada filosofis penyu dan didasari Pengalaman hidup yang kemudian membentuk karakter dasar H. Udin Hianggio. Kesederhanaan, merakyat dan amanah diperolehnya dari pahit getir menjalani hidup.
“Hidup itu berat dan penuh dengan perjuangaan, coba lihat penyu keinginan untuk hiduppun sipenyu harus bertahan serta bersungguh – sungguh dan tekun kalau tidak ia akan mata cerita pak Udin kepada saya.


Begitu juga Sosok Profesor Nelson Pomalingo. memiliki kehidupan yang serba sederhana ternyata dapat membentuk karakter yang hebat dari bupati Gorontalo ini. Dirinya dimasa sekolah dahulu, harus berjuang untuk membiayai kuliahnya dan harus menafkahi keluarganya. karena saat menimba Strata duanya, dirinya telah berkeluarga.

Bila kita prespektifkan Zaman dan era dahulu, maka saat ini mungkin akan menghasilkan generasi yang lebih mapan dan gemilang karena saat era Generasi ” MT” , informasi bahkan materi pelajaran sangat mudah dijumpai. Era moderenisasi melalui internet ternyata mampu menjadi trendi masyarakat dan pelajar pada umumnya.
Belajar zaman MT, semuanya tinggal digoogling. walaupun ada referensi buku di perpustakaan, namun tidak bisa dipatahkan bahwa zaman MT adalah zaman yang memerlukan kehebatan dan perkembangan tekhnologi. sehingga untuk mau cerdas tak hanya menimba ilmu di sekolah saja, namun dengan menguasai media sosial seperti Facebook, twiter dan lain sebagainya, bisa menambah segudang pengetahuan berdasarkan referensi dari pengalaman banyak orang.
Maka tak heran dizaman MT, banyak orang yang menguasai berbagai bidang walaupun bukan keahliannya. entri pointnya disitu
Selanjutnya, jika kita berharap generasi Modern dan Trend harus lebih baik dan lebih gemilang dari generasi lalu, maka kita perlu mengugu dan meniru perjuangan para tokoh era AD. Petuah dan nasehat serta budaya zaman yang lalu, tidak harus kita jadikan sampah tetapi perlu kita maknai untuk kemudian menjadi spirit dalam kehidupan dewasa ini
Semoga kita tetap mempertahankan, memelihara dan mencintai Nilai – Nilai leluhur, baik itu petuah dan nasehat para nenek moyang ataupun pengalaman para tokoh yang sukses dalam artian menghargai arti sejarah hidup dan kamus kehidupan.
Tentunya kita berharap atas ilmu dan pengalaman dari mereka agar tetap terus berdoa demi kesuksesan generasi kita saat ini . Pertanyaannya, apakah generasi kita dapat menghasilkan prestasi emas generasi masa lampau (AD) atau kehebatan generasi kita Saat ini (MT) akan lebih hebat dari mereka…???
Untuk itu, mari kita renungi bersama, generasi MT saat ini bisa mengulang generasi AD atau dapat melampauinya.

Wallahualam Bisawab…. (***)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600