![]() |
Caption : Kantor Desa Maleo Kecamatan Popayato Timur |
Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Program Ekonomi Kerakyatan yang menjadi kebanggaan Pemerintahan SYAH Jilid II kini mulai tersendat, pasalnya, Pemerintah Desa dinilai belum mampu untuk mengaplikasikan segala program-programnya baik menggunakan Anggaran Dasar Desa maupun Anggaran yang bersumber dari APBN.
Dicontohkan dengan sebuah kegiatan pengembangan Itegrasi Ternak di Desa Maleo Kecamatan Popayato Timur, anggaran yang bersumber dari APBN dengan paket pengadaan ternak sapi ini diduga telah terjadi pelanggaran prosedur, baik dari masyarakat penerima serta aturan yang telah ditetapkan dalam LKPP Tahun 2014.
Kepada Fakta News, Salah satu masyarakat yang namanya enggan untuk dipublish mengatakan bahwa penerima bantuan sapi yang berada di Desa Maleo tidaklah sesuai dengan prosedur yang berlaku, dimana pihak desa tidak menaati prosedur yang sudah ditetapkan.
“Saat ini penyaluran bantuan sapi yang ada di Desa kami tidak sesuai dengan mekanisme, dimana penerima bantuan tidaklah sesuai dengan daftar TMP2K, sebab yang menerima saat ini paling dinominasi oleh para pengusaha, terus pada saat penyaluran tidak dihadiri oleh Dinas terkait mantri hewan seperti dengan apa yang telah dijelaskan dalam LKPP Tahun 2014 tentang penyediaan barang dan jasa.”Jelasnya
Ditambahkannya lagi, bahwa sapi yang disalurkan dengan anggaran APBN tersebut sangatlah tidak sesuai dengan bantuan ternak pada umumnya, serta adanya penjualan daging sapi yang dilakukan oleh Kepala Desa Maleo pada saat perayaan ketupat kemarin.
“Pada intinya, sapi yang telah disalurkan sangatlah jauh berbeda dengan bantuan ternak yang sering diadakan oleh Pemerintah Daerah, yang anehnya lagi, Kepala Desa menyembelih 2 ekor sapi dan menjual dagingnya sebesar Rp. 100 ribu / kilo saat ketupat kemarin, jadi ini adalah satu kesalahan yang fatal, dimana saya menilai bahwa Kades telah membohongi Pak Bupati dengan pemaparan program yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan, ditambah lagi kinerja Bawasda yang tidak maxsimal, selaa ini banyak kejanggalan yang ada di Desa namun terkesan dibiarkan.”Tutup Pria paru baya ini.
Saat diwawancarai Fakta News, Sekertaris Desa Maleo yang juga bekerja di Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato Asna Rumpabulu mengatakan bahwa informasi tentang adanya pemotongan sapi pada perayaan ketupat adalah informasi yang salah, sebab saat ini pihak desa sudah mempunyai bukti – bukti foto bantuan ternak sapi sudah mati, dan penerima bantuan tersebut ada 21 orang yang masuk dalam 3 kelompok, sementara pada penyaluran kali ini baru hanya untuk 1 kelompok”e
Ditepat terpisah, Kepala Desa Maleo Sofyan Ampue saat dikonfirmasi dirumahnya mngatakan bahwa
Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Maleo Sofyan Apue kepada Fakta News, dirinya membenarkan adanya pemotongan 2 ekor sapi yang sakit dan menjual dagingnya dengan inisiatifnya agar dapat mengadakan kembali bantuan ternak tersebut.
“Itu adalah kesepakatan kami bersama, saat itu saya tanya sama Ketua BPD bahwa sapi ini sudah dalam keadaan sakit, dan yang jelas sapi ini 100 persen akan mati, dan ketua BPD mengatakan bagaimana hal ini bisa difikirkan, bagaimana caranya sapi itu bisa dijadikan uang, agar masyarakat penerima batuan tersebut bisa meneria kembali bantuan sapi tersebut walau hanya kecil, sedangkan penyerahan bantuan ternak sapi dari Dinas Peternakan untuk Popayato Timur sudah paling banyak yang mati dikarenakan perbedaan wilayah,.” Jelas Sofyan serya menambahkan,
“Saat ini kami sudah menggunakan anggaran 60 persen untuk pengadaan sapi, dan kami telah menyalurkan 26 ekor ternak sapi, prosedurnya kami menarik uang di Bank baru langsung dibelanjakan dan tidak menggunakan LKPP Tahun 2014, intinya bahwa saat ini saya sangat berusaha bagaimana caranya Desa Maleo bisa sejahtera.”Tutup Sofyan
Namun sangat disayangkan, saat Fakta News meminta tanggapan Camat Popayato Timur Arifin Daiponta menolak untuk emberikan tanggapannya,
“Tolong Mengerti saya, dan Insya Allah saya akan mengerti bapak – bapak.” Terang Arifin
Ketika Fakta News meminta tanggapan dari Sekertaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Tasrif Haras mengatakan bahwa dirinya pun kaget dengan informasi yang masuk saat ini, dan seharusnya Camat harus mengetahui setiap kejadian – kejadian yang ada di Desa.
“Ini informasi apa,? Saya sudah turun untuk melakukan evaluasi di Desa Maleo kamis kemarin, dan kata Kepala Desa bahwa anggarannya belum dibelanjakan, makanya saya heran ketika ada informasi ini, dan seharusnya camat harus mengetahui apa saja yang menyangkut perasalahan yang ada di Desa.”Jelas Tasrif (FN – 01)