Faktanew.com, Masohi-Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Jouhari Tuarita, mewakili Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng) Rakip Sahubawa, membuka kegiatan Persidangan Klasis Ke – 45 GPM Telutih, Jemaat GPM Ulahahan, Minggu, (25/02/24).
Kegiatan persidangan berlangsung di Gereja GPM Negeri Ulahahan Kecamatan Telutih yang dihadiri Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Ketua Klasis GPM Telutih, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah, Camat Telutih bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Telutih, Para Kepala Pemerintah Negeri se-Kecamatan Telutih, Pendeta se-Klasis GPM Telutih dan peserta persidangan.
Pj Bupati Malteng Rakib Sahubawa, dalam sambutannya yang dibacakan Pj Sekda Malteng Jouhari Tuarita, mengatakan bahwa. Gereja dan Klasis GPM Telutih sangat memberikan warna dalam pembentukan karakter masyarakat yang religius, bersatu dan sejahtera di Kabupaten Maluku Tengah.
“Gereja bukan hanya merupakan tempat ibadah tetapi menjadi tempat yang dapat memberikan inspirasi, semangat dan kekuatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bahkan, keterlibatan gereja dalam sektor publik yang merupakan bentuk reflektif iman Kristiani terhadap lingkungan sekitarnya, dirasakan begitu sangat penting dalam segala bidang untuk menatalayani masyarakat,” ujarnya.
Sahubawa mengatakan bahwa, kehadiran kami di sini bukan sekedar hadir secara fisik saja, melainkan kehadiran kami disini juga sebagai bagian dari usaha Pemerintah Daerah untuk menjaring secara langsung apa yang menjadi keinginan, dan harapan masyarakat Maluku Tengah.
“Pemerintah Daerah berharap agenda yang dibahas pada persidangan ke-45 Klasis GPM Telutih bisa kita lakukan kolaborasi dan sinkronisasi dengan agenda Pemerintah Daerah, sehingga dapat memberikan dampak positif dan mendapatkan hasil yang lebih baik untuk Negeri, Jemaat dan Kabupaten Maluku Tengah yang kita cintai ini,” harapnya.
Menyikapi dinamika pemerintahan dan tantangan saat ini yang tengah dihadapi oleh bangsa ini yaitu masalah sosial ekonomi, penanggulangan kemiskinan ekstrem, inflasi dan stunting, maka Saya harapkan agar masalah-masalah tersebut dapat menjadi prioritas dalam persidangan kali ini.
“Saya perlu ingatkan bawah Indonesia akan mengalami bonus demografi yang puncaknya di tahun 2030-2035. Karena itu pengembangan SDM harus dioptimalkan dan menjadi perhatian kita bersama,” ucapnya. (Nia)