Faktanews.com – Mataram. Dalam usia dewasa 41 tahun, saatnya membuka diri bagi perubahan yang lebih baik, lebih bermartabat, dan lebih berdaya guna bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Adalah penyampaian Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam acara Malam Renungan, Tumpengan, Syukuran Menempati Kampus UWM Tahap I dan Doa Kenduri dalam rangka Dies Natalis ke-41 UWM pada Kamis (27/9/2023) di Kampus Terpadu UWM Banyuraden, Gamping, Sleman.
Acara yang dihadiri oleh pengurus Yayasan Mataram, dosen dan tenaga kependidikan serta perwakilan mahasiswa UWM. Turut hadir dalam acara ini Lurah Banyuraden, Sudarisman beserta perwakilan masyarakat di sekitar lingkungan kampus UWM.
Dalam sambutannya, Rektor UWM mengajak untuk bersama merenung, merefleksi, dan bersama-sama melakukan introspeksi sejauh mana tekad untuk mewujudkan Widya Mataram yang berdaya guna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Jangan hanya merenung. Bangkit dan bergeraklah kita untuk mewujudkan masa depan kampus yang gemilang. Dampingi mahasiswa menjadi manusia unggul yang Bermoral-Beretika-Bermartabat dalam langkah yang nyata, sistematis, terencana, dan berkelanjutan, karena kehidupan akan terus berjalan bagi siapapun, termasuk diri kita,” kata mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini.
Lebih lanjut, Prof Edy mengungkapkan bahwa tidak boleh menutup diri, karena menutup diri hanya akan membuat semakin terpuruk dalam relasi antar manusia yang seharusnya semakin cair.
“Menutup diri hanya akan mengecilkan kita dalam dunia yang semakin mengglobal. Sebaliknya, membuka diri akan menemukan banyak jalan dan kesempatan bagi UWM untuk menjadi lebih baik. Membuka diri hanya bisa dilakukan dari kejujuran diri kita sendiri,” kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.
Kampus terpadu merupakan tambahan semangat baru bagi perubahan UWM menjadi lebih baik. Dengan mengusung tagline Bermoral-Beretika-Bermartabat mengandung makna UWM akan terus mencari dan memberikan yang terbaik bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menjadikan seluruh potensi sumber daya manusia (SDM) mahasiswa menjadi manusia yang unggul, beradab, dan berbudaya tidak bisa diwujudkan hanya dalam waktu sekejap, apalagi hanya dalam wacana. Ada proses yang berkelanjutan. Ada dialog saling membuka diri. Dan tentunya perlu kerja dan langkah nyata.
“Kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi dengan seluruh potensi yang kita miliki. Tidak saling mencaci, apalagi membenci, tidak terus mencari kesalahan pihak lain dan menyalahkan diri, tidak hanya pandai mengkritik tapi minim aksi. Mari kita jadikan UWM rumah kita bersama, mari menjadi hebat bersama-sama, mari wujudkan Widya Mataram kampus berbasis budaya yang lebih nyata,” kata Prof Edy. (Humas@UWM)