Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Menjadi sebuah kegiatan yang sangat menggelegar dan untuk pertama kalinya, Syiar Dan Syair yang dimeriahkan langsung oleh Qori’ah Internasional Sarini Abdullah, Mubaligh Provinsi Gorontalo Iqbal Pakaya, Artis LIDA Yuyun Lukum, Master Of Ceremoni Kondang Nenek Nggosa hadir di di Lapangan Popayato Induk.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Silaturahim Akbar Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Suharsi Igirisa dan Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato Syaipul A. Mbuinga ini dibanjiri sekitar hampir 10 ribu masyarakat dari Kecamatan Popayato Timur, Popayato Induk dan Popayato Barat.

Dalam sambutannya, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Dapil Boalemo – Pohuwato Hj. Suharsi Igirisa, S.Ip mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka menyambut Tahun Baru Miladiyah 2020 dan Ucapan Syukur serta ungkapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Pohuwato atas kepercayaan untuk menjadi Wakil Rakyat yang berada di Provinsi Gorontalo maupun di Kabupaten Pohuwato.
” Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan seluruh masyarakat Pohuwato yang telah memberikan mandat kepada kami untuk menjadi Wakil Rakyat, sehingga kegiatan yang diprakasai oleh bapak Syaipul Mbuinga berlangsung dengan khidmat, berbeda dengan Tahun-tahun sebelumnya, kali ini Saya dan Pak Syaipul Mbuinga lebih berfokus pada kegiatan Syiar Dan Syair atau lebih kepada kegiatan-kegiatan keagamaan.” Ungkap Srikandi asal Popayato Induk ini.

Sama halnya dengan Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato Syaipul A. Mbuinga, kepada sejumlah awak media. Pria yang sering dipanggil “Ka Epo” ini mengatakan bahwa walaupun dalam Bentala Politik dirinya dan Srikandi asal Popayato bukan lagi rahasia umum, dirinya lebih condong kepersoalan agama, sehingga tidak akan ada lagi persepsi-persepsi yang lahir tentang penggabungan antara Politik dan Agama.
” ALhamdulillah kegiatan ini berlangsung dengan khidmat, saya pun memohonkan maaf kepada seluruh masyarakat yang hadir jikalau ada pelayanan kami yang kurang berkenan, sebab dari jumlah kapasitas kami telah menyediakan kursi sebanyak 5000, akan tetapi fakta dilapangan masyarakat yang hadir membludak, dan yang perlu saya tekankan, kegiatan ini adalah murni kegiatan keagamaan, sebab saya tidak sependapat jika persoalan politik dikait-kaitkan dengan persoalan agama, karena agama bukanlah sebuah alat untuk memuluskan hasrat kita untuk sebuah kepentingan, tetapi untuk secara apriori adalah untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Sang Khalik.” Tutur Syaipul. (FN07)