Faktanews.com  (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Dalam pegelaran event Liga Nusantara putaran kedua di Kabupaten Pohuwato terancam untuk ditunda, pasalnya salah satu pemain dari Persidago yang juga seorang oknum kepolisian usai melakukan celebrasi saat membobol gawang PSP. Pohuwato mengeluarkan sepucuk senjata api dan sempat memberikan tembakan peringatan kepada masyarakat yang memasuki arena pertandingan.
Ketua DPRD Nasir Giasi yang juga menjabat Ketua Asosiasi Kabupaten (ASKAP) PSSI Pohuwato menilai Event Liga Nusantara kali ini merugikan berbagai pihak, hal ini dikarenakan pertandingan sempat tertunda hingga 4 (empat) kali, padahal Panitia Kabupaten telah bekerja keras mempersiapkan segala sesuatu dengan harapan kegiatan Linus dapat berjalan sesuai rencana.
“Masalah seperti ini seharusnya tidak terjadi, padahal kami sebagai tuan rumah telah bersusah payah baik lokasi maupun tehknis pelaksanaan guna memberikan yang terbaik dalam pegelaran event tersebut, hanya saja masalah pertandingan Pohuwato sebagai tuan rumah tidak bisa mengambil alih, melainkan wewenang Asprov PSSI Gorontalo. Sehingganya keberadaan Asprov dilokasi kegiatan, dapat mengambil keputusan ketika ada masalah yang terjadi,” jelas Nasir geram
Ditambahkannya lagi, “ Kami tetap akan menunggu keputusan dari Asprov, apakah  kegiatan Liga nusantara tahap II yang digelar di Pohuwato akan tetap dilanjutkan atau tidak,” Tutup Nasir 
Sama halnya dengan Humas Panitia Kabupaten Pohuwato Liga Nusantara Ronaeld Tine, dimana pihaknya mendesak agar keputusan yang telah disepakati oleh Askab PSSI Pohuwato setelah melakukan rapat internal Askab dan panitia Kabupaten (10/10).
Adapun yang menjadi keputusan yang disepakati Askap dan panitia lokal kabupaten antara lain, menindaklanjuti insiden yang terjadi antara PSP. Pohuwato Vs Persidago minggu (9/10), menghasilkan kesimpulan siap melanjutkan iven Liga Nusantara 2016 di Pohuwato sesuai dengan permintaan dari ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo dengan menambah personil dari pihak kepolisian sebanyak 100 anggota dan dari pihak satpol PP sebanyak 100 anggota dengan catatan sebagai berikut,

1. Meminta kepada ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo dalam hal ini Ketua , Sekretaris dan pengurus Asprov Gorontalo serta Exco agar hadir di setiap pertandingan Liga Nusantara di Kabupaten Pohuwato. 2. Meminta kepada ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo kiranya dapat menurunkan wasit yang profesional serta memiliki nilai – nilai kebangsaan dan keadilan dalam pertandingan Liga Nusantara. 3. Meminta kehadiran setiap Tim peserta Liga Nusantara yang akan bertanding di setiap pertandingan menjadi tanggung jawab ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo. 4. Meminta kepada Tim yang ikut dalam perhelatan Liga Nusantara ini agar berada di tempat yang sudah di sediakan oleh Panitia pelaksana. 5. Setiap pertandingan, ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo diharap agar dapat memeriksa keamanan, serta barang – barang tajam baik pemain maupun official yang berada di bans pemain. 6. ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo harus tegas tehadap dua pemain Persidago (Cholid Pakaya dan Tedian Hamis) yang kami anggap salah satu pemicu dari kerusuhan yang terjadi pada pertandingan PSP. Pohuwato Vs Persidago pada Minggu (9/10). 7. Jawaban atas tuntutan ini kami tunggu dari ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo selambat lambatnya 2 x 24 jam sejak diterima surat ini dari kami pihak Panitia Pelaksana. 8. Apabila tuntutan kami dari poin 1 sampai poin 7 tidak dapat dipenuhi oleh ASPROV PSSI Provinsi Gorontalo, Maka kami atas nama Askab PSSI Kabupaten Pohuwato serta Tim PSP. Pohuwato siap mengikuti lanjutan Liga Nusantara 2016 akan tetapi tidak akan lagi menjadi Tuan Rumah.(Jho)

Tinggalkan Komentar

Iklan