Faktanews.com (Tajuk) – Kabupaten Boalemo, Pemda Boalemo telah selesai menggelar Rapat evaluasi terkait tenaga honorer yang dilaksanakan di Villa Bupati Boalemo, Sabtu (01/02) pagi tadi.
Hasilnya sungguh di luar ekspetasi bagi para tenaga kontrak di Lingkungan Pemda Boalemo. Alih-alih mendapatkan harapan baru setelah sebulan dirumahkan, malah diperpanjang jatah menganggur pada bulan Februari (padahal di bulan ini kita kenal bulan penuh kasih sayang karena pada tanggal 14 februari adalah hari kasih sayang, menurut sebagian orang).
Tidak tanggung-tanggung, perintah Bupati Boalemo kepada para kepala SOPD, boleh dibanggakan. “Termasuk anak saya yang tenaga kontrak di dinas kesehatan harus dirumahkan”. Tekan bupati kepada perwakilan dari dinas kesehatan.
Saya yang hadir pada saat itu hanya bisa terpaku. Tapi bukan karena mendengar apa yang barusan disampaikan bupati, melainkan langsung terbayang wajah-wajah tenaga kontrak yang bukan anak bupati namun menjadi tulang punggung keluarga mereka.
Dari seluruh tenaga kontrak yang telah dianggarkan gajinya dalam DPA Dinas Kesehatan, yang tersisa hanya 8 orang, terdiri dari Sopir, Petugas Kebersihan, dan petugas PMI. Sisanya harus berterimakasih kepada pemerintah daerah karena telah menguji kesabaran mereka untuk menerima kenyataan.
Hal yang sama pula menghujam para guru tenaga kontrak, 213 orang guru kontrak harus mengubur semangat mengajar kepada generasi masa depan daerah ini. Saya lagi-lagi tidak sepakat dengan keputusan ini! Karena jumlah guru SD (PNS) 694 orang dan guru SMP (PNS) 352 orang. Sedang jumlah guru tenaga kontrak 985 orang, yang dengan ijasah S1 728 orang, Non S1 257 orang terdiri dari 140 orang sementara kuliah dan 117 tidak kuliah.
Ketidaksepakatan saya tentunya sangat beralasan, karena dalam Anjab (analisis jabatan) dan ABK (analisis beban kerja) yang dibacakan oleh perwakilan Dikpora tadi yang saya dengar, untuk SD dibutuhkan guru sebanyak 1.246 orang dan SMP 809 orang, yang mana bila ditotalkan jumlahnya adalah 2.055 orang, sedangkan yang guru (PNS) yang ada hanya 1.046 orang (SD 694 orang dan SMP 352 orang). Bila 2.055 orang kita kurangi dengan 1046 orang, hasilnya 1.009 orang. Jumlah ini kita kurangi lagi dengan total guru kontrak 985 orang, maka! Seharusnya Pemda menambah 24 orang guru bukan malah merumahkan 213 orang guru kontrak!
Selain 2 SOPD di atas, hanya puskesmas dan RSTN yang tenaga kontraknya tetap dipekerjakan. SOPD lainnya harus sabar dan ikhlas, karena dicukupkan pada sopir dan cleaning servis yang tidak dirumahkan.
Editor : MN Fadli Thalib