Oleh : Jhojo Rumampuk
Faktanews.com (Opini) – Kabupaten Pohuwato, Menjelang perhelatan Pesta Demokrasi Pemilukada yang akan dilaksanakan 2020 mendatang, banyak yang berspekulasi tentang statement 2 tokoh besar Bumi Panua atas siapa mendukung siapa dan siapa yang bukan penghianat, hingga berhujung pada sebuah asumsi bahwa untuk pertama kalinya SM Menantang AM.
Sama halnya dengan statement sang Ketua DPD II Partai Penguasa, dimana semua masih mencari apakah kalimat “Saya Bukan Penghianat” Ditujukan untuk Masyarakat Pohuwato atau ditujukan kepada Pimpinan Partainya
Akan tetapi, Penulis melihat semuanya secara berbeda, dimana pernyataan sikap seorang panglima untuk mengusung saudaranya menjadi Calon Bupati dan Wakilnya dari partai penguasa, merupakan sebuah gambaran bahwa sebagai salah satu Mantan Bendahara sekaligus Pembina dari partai penguasa, AM bersikap bahwa Politik Pohuwato Adalah sebenarnya Demokrasi dan tidak dalam jajahan dari pengurus yang berada Provinsi Gorontalo.
Lantas apakah ini yang dinamakan sebuah “Argumentasi Antar Dimensi ?” Ataukah ini yang dinamakan “Nyanyian Surau” Sang Pemilik Ambisi untuk memperpanjang Jajahannya agar semua persoalan terlepas darinya?
Kini, Pohuwato pun telah siap untuk berlari didalam taman mimpinya, dimana semua imajinasinya tak lagi membuat mereka berkhayal hingga mimpi untuk mendapatkan calon khalifah telah mendekati sempurna dan tanpa adanya intervensi dari pemimpin-pemimpin partai besar.