![]() |
Kalapas Pohuwato, Rusdedy saat memberikan penjelasan kepada Dirjen Pembinaan Kemenkumham RI belum lama ini |
Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pohuwato dewasa ini, terus melakukan inovasi demi kelanjutan pengembangan Industri yang saat ini menjadi program unggulan Lapas yang dikenal sebagai Lapas Industri ini.
Hal ini terlihat dari berbagai apresiasi atas pencapaian Lapas Pohuwato sebagai Lapas Percontohan yang bukan saja di Provinsi Gorontalo, tetapi secara Nasional pun mengakui perkembangannya. Dimana salah satu pencapaianya adalah menembus pasar industri hingga di 3 (Tiga) Negara yakni Francis, Cina dan Jepang.
Dari hasil pengembangan produk coco fiber, Lapas Pohuwato yang menjadikan pembinaan sebagai sumber penghasilan ini pun telah mengolah hasil limbah sabut kelapa berbahan baku coco fiber menjadi produk industri bernilai tinggi. Selain kursi sofa, produk lainnya yang dihasilkan adalah Tas, sendal, Springbad dan tali tambang, yang kesemuanya bernilai tinggi dan berkualitas.
Menurut Kalapas Rusdedy, pengolahan limbah sabut kelapa ini bisa menghasilkan produk turunan yang kesemuanya memiliki nilai dan harga yang berkualitas. “ dengan bahan baku coco fiber, tentu akan banyak produk – produk berkualitas yang dihasilkan. Contohnya kursi sofa, yang tadinya menggunakan busa, kami menggunakan sabut kelapa sebagai bahan dasarnya dan hasilnya pun sangat memuaskan. Disamping itu kami juga memproduksi Tas, sendal dan bahkan tali tambang yang mempunyai nilai lebih untuk kemudian dipasarkan ke publik.” Terang Pria yang akrab disapa Rus ini.
![]() |
Kalapas Pohuwato Rusdedy.M.Si |
Seperti diketahui, bukan saja Industri coco fiber dan coco fit saja yang dihasilkan, berbagai produk lain yang dihasilkan oleh Warga Binaan Lapas Pohuwato ini adalah Industri Makanan Olahan Pisang, Industri Makanan Olahan Bandeng, Peternakan Ayam dan Itik serta Perkebunan.” Hasil industri di Lapas Pohuwato adalah wajib sifatnya. Sehingga hasil produksi warga binaan lapas pohuwato ini tetap harus didukung karena Salah satu tujuan Lapas Pohuwato dalam membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, tidak mengulangi tindak pidana dan dapat berperan dalam pembangunan, serta hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan.” Jelas Rus.
Ditambahkan pula bahwa ”Pembinaan Kemandirian berbasis Industri yang dilaksanakan ini, bertujuan agar narapidana memiliki bekal keterampilan yang cukup, sehingga setelah bebas diharapkan mampu bersaing dalam bursa tenaga kerja dan dapat hidup mandiri sehingga dapat berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, ” Tegas Ayah 2 anak ini.
Disamping itu Pria yang pernah menjadi Kalapas termuda se Indonesia ini tetap terus melakukan berbagai inovasi dari hasil pengembangan dari pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Pohuwato ini. Hal ini tentu patut mendapat apresiasi. Dimana segala bentuk dukungan baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato, masyarakat dan para pengusaha selama ini adalah sesuatu yang luar biasa. “ Tidak ada alasan untuk kami berhenti dalam berkarya, kekompakan dukungan Pemerintah daerah, pengusaha dan masyarakat Pohuwato lah yang membuat kami akan terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi daerah dan bangsa.” Tutup Rusdedy. (FN02)