Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Ekonomi & Bisnis

Upacara Bela Negara Dan Tari Seni Meriahkan Puncak Gema Panua 2018

×

Upacara Bela Negara Dan Tari Seni Meriahkan Puncak Gema Panua 2018

Sebarkan artikel ini
Capt. Pelaksanaan Program Gema Panua Di Kecamatan Taluditi Yang Dirangkaikan Dengan Upaca Bela Negara Ke-70 (Foto Istimewa - Razak/Humas)

Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Upacara Peringatan Hari Bela Negara yang Ke-70 yang dimeriahkan dengan sebuah atraksi seni tari tradisional oleh siswa dan siswi Taluditi menjadi puncak dari pelaksanaan Gerakan Bersama Pelayanan Untuk Semua (Gema Panua) di tahun 2018.

Kecamatan Taluditi merupakan kecamatan terakhir yang dipilih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato untuk memberikan pelayanan secara full, dimana Rombongan Bupati Syarif Mbuinga menyediakan fasilitas pelayanan Adminduk, BPJS, perizinan, kartu kuning, kesehatan gratis, gizi buruk, pemasangan alat kontrasepsi KB, sunatan massal dan beberapa pelayanan lainnya yang dibutuhkan oleh warga.

Capt. Bupati Pohuwato SYarif Mbuinga Berpose Bersama Siswa dan Siswi Yang Memperagakan Atraksi Tari Seni – Foto : Razak/Humas

Dalam sambutannya, Bupati Syatif Mbuinga menyampaikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan dengan baik bantuan yang telah diserahkan tersebut, dimana pada tahun depan bantuan-bantuan ini akan lebih ditingkatkan lagi untuk peningkatkan ekonomi kerakyatan.

“Tolong jaga kebersamaan. Kaitan dengan Hari Bela Negara. Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam membela negara. Tidak harus berperang, kita tidak sedang melawan bangsa lain. Tetapi kita melawan apa yang ada di dalam,” Ungkap Syarif seraya menambahkan.

Keberagaman masyarakat yang ada di Kecamatan Taluditi harus terus dijaga dengan baik. Sebagai bentuk rasa cinta kepada daerah serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kita tidak setuju radikalisme. Kita tolak radikalisme. Masyarakat Taluditi itu ada yang beragama Islam, ada yang beragama Hindu, Kristen dan berbagai agama yang ada. Salah satu kecintaan kita terhadap bangsa adalah kita hidup rukun. Kita saling menghormati satu sama lain. Ujaran-ujaran kebencian tidak boleh ada di Taluditi. Hoax tidak boleh ada di Taluditi,” pungkas Bupati Syarif yang disambut teriakan setuju dari masyarakat setempat. (FN01)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600