Faktanews.com (Daerah) – Provinsi Gorontalo, NSLIC menggelar diskusi penyusunan Annual Work Plan (AWP) atau Rencana Kerja Tahunan untuk tahun 2019. Pertemuan retreat yang diikuti Dinas terkait di dua provinsi lokus NSLIC, Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tenggara ini dilaksanakan di Hotel Aston and Resort Bogor. NSLIC / NSELRED (Nasional Support For Local Investment Climate/Nasional Support for Enhancing Local and Regional Economic Development) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui BAPPENAS dan Pemerinah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) Proyek ini fokus pada upaya peningkatan lapangan kerja dan pendapatan bagi perempuan dan laki-laki miskin di Indonesia. Tujuan akhirnya adalah peningkatan lapangan kerja dan pendapatan melalui upaya mengatasi kendala-kendala dalam membangun iklim investasi dan upaya-upaya dalam meningkatkan pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
Dalam sambutannya pembukaannya, Arief Wiroyudo yang mewakili Direktur Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Bappenas mengatakan Bappenas mengapresiasi pencapaian target di kedua provinsi selama 2 tahun sejak proyek bergulir. Menurutnya, selama 2018, NSLIC telah mengembangkan beberapa pendekatan PEL berbasis pada hasil kajian value chain pada tahun sebelumnya. Dari dokumen proyek yang ada dikatakan NSLIC memfasilitasi dialog dengan investor (pasar) dengan UMKM dalam pilot inisiatif tersebut, harmonisasi dengan perencanaan dan penganggaran pemerintah serta membangun kerjasama dengan beberapa pihak yang dapat mendukung, seperti Universitas, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan lainnya. Dalam paparannya, Direktur Proyek NSLIC, Rino Sadanoer mengatakan untuk 2019 akan dilakukan evaluasi efektivitas dan efesiensi atas pendekatan yang dilakukan guna mendorong replikasi bagi penerapan di daerah lain serta advokasi kebijakan dan program bagi pemerintah. Rino menekankan pentingnya mendorong sense of ownership daerah dalam pelaksanaan proyek. “Isu penting kedepan sebagai hasil refleksi tahun sebelumnya mencakup isu project driven, komitmen daerah, adopsi dan institusionalisasi,” ungkapnya.
Kepala Bidang Ekonomi Bapppeda Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain dalam sambutannya mengatakan refleksi pelaksanaan Program NSLIC selama 2 tahun terakhir menunjukkan perubahan yang cukup mendasar. Aryanto menekankan agar lebih maksimal, keberhasilan program perlu memperhaitkan masalah tatakelola dan fokus kegiatan. Menurutnya, Gubernur Gorontalo telah memberikan arahan agar NSLIC menyempitkan komoditas/sektor yang diintervensi pada pariwisata dan pertanian jagung dan kelapa. “Kami sudah mendiskusikan agar arahan Pak Gubernur ini dapat ditindaklanjuti dalam penyusunan rencana tahunan 2019,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki mengatakan sangat mendukung harapan Gubernur untuk program NSLIC dapat memberikan hasil konkrit. Menurutnya, untuk bidang pertanian, NSLIC bisa menindaklanjuti kajian integrasi jagung ternak yang tahun lalu sudah dilakukan, pengembangan industri unggulan kelapa hulu-hilir mulai dari minyak goreng, VCO, Coco Peat, Coco Viber dan lain lain. Sedangkan untuk pariwisata, Budi meminta agar fokus pada kegiatan antara lain penyusunan grand desain Geopark Gorontalo, DED zona-zona wisata hingga penguatan capacity building pelaku wisata dan masyarakat. “Saya yakin dengan strategi fokus seperti ini akan memudahkan eksekusi program kedepan dan kita segera bisa melihat hasilnya,” ungkapnya. (Adv)