Example floating
Example floating
Hukum & KriminalTajuk

Saat Kedermawanan Menjadi Tirai Emas Ilegal, Hestek Tangkap Haji Suci Menggema

×

Saat Kedermawanan Menjadi Tirai Emas Ilegal, Hestek Tangkap Haji Suci Menggema

Sebarkan artikel ini

Oleh : Jhojo Rumampuk

Di Kecamatan Buntulia, Pohuwato, nama Haji Suci kerap disebut dengan penuh hormat. Ia dikenal sebagai sosok yang “dermawan”, gemar berbagi, dan aktif dalam kegiatan sosial maupun keagamaan.

Banyak warga yang mengaku terbantu oleh kebaikannya. Tapi di balik reputasi itu, ada jejak panjang yang tak bisa disapu bersih oleh tumpukan bantuan atau lantunan doa.

Haji Suci bukan tokoh lokal. Ia sosok poros dari aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) terbesar di wilayah Buntulia.

Sebanyak 23 alat berat diketahui beroperasi setiap hari di lokasi yang sama sekali tak memiliki legalitas tambang.

Galian demi galian menelanjangi tanah, merusak aliran sungai, dan mencemari ekosistem yang selama ini menjadi sumber hidup masyarakat.

Ironisnya, kekayaan dari hasil tambang ilegal ini kemudian dikemas ulang menjadi citra kedermawanan. Rumah mewah, mobil-mobil mewah, dan sumbangan kepada warga miskin menjadi pelindung sosial yang efektif.

Bahkan, beberapa pejabat dan tokoh masyarakat disebut-sebut turut menikmati ‘berkah’ dari aktivitas ilegal ini, entah dalam bentuk diam, pengabaian, atau bahkan perlindungan aktif.

Namun, satu fakta tak bisa ditutupi, hasil tambang ilegal yang dijual di pasar gelap merupakan tindak pidana. Dan jika hasil penjualan itu kemudian dialihkan ke bentuk kekayaan pribadi atau digunakan dalam aktivitas sosial, maka skema itu patut dicurigai sebagai Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).Ini bukan hanya soal merusak lingkungan.

Ini soal bagaimana uang hasil kejahatan disulap menjadi citra baik. Kalau aparat tidak tegas, maka kita sedang mendidik masyarakat untuk percaya bahwa uang haram bisa jadi mulia asal dibungkus bantuan sosial.

Di sisi lain, muncul pertanyaan lebih besar, di mana peran aparat penegak hukum?Mengapa sosok seperti Haji Suci, yang secara terbuka mengoperasikan belasan alat berat di kawasan yang jelas ilegal, tak tersentuh hukum?

Apakah hukum kita masih tunduk pada kekuatan uang?

Kasus ini seharusnya menjadi ujian serius bagi penegakan hukum di Pohuwato. Jika aparat hanya menjadi penonton atau bahkan pelindung, maka tidak ada lagi harapan bagi keadilan di daerah ini.

Sebab, ketika emas lebih berkuasa dari hukum, maka yang mati bukan hanya lingkungan, tapi juga nurani kita sebagai bangsa.Haji Suci boleh terus tampil di panggung-panggung sosial.

Tapi kita semua pun tahu, bahwa panggung itu berdiri di atas reruntuhan tanah yang dirusaknya sendiri.

Dan sejarah akan mencatat, bahwa di Buntulia pernah ada seorang wanita yang membungkus kejahatannya dengan kedermawanan, dan Daerah memilih diam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Example 300x300
Example 120x600