Faktanews.com, Parlemen – Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, Nasir Giasi mengungkapkan selama ini PT Biomasa Jaya Abadi dinilai tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat Pohuwato.
Hal itu ungkapan Nasir pada saat rapat dengar pendapat bersama direktur PT Biomasa Jaya Abadi, Dinas Pertanian, Dinas Perindagkop dan LSM Labrak, pada Kamis (14/11/2024).
Tidak segan-segan, Nasir mengungkapkan jika terbukti bahwa PT BJA tidak mematuhi peraturan dan perundang-undangan, maka DPRD akan merekomendasikan pencabutan ijin PT BJA.
” Jika sudah masuk ke Pansus, maka akan masuk ke pasal 60 itu, tentang denda, pemberhentian sementara, dan penutupan sampai ke pencabutan izin. Semuanya ada di undang-undang, dan kami bekerja atas undang-undang, atas regulasi. Dan kami tidak takut akan hal itu,” ungkapnya.
Lebih geram lagi, Nasir mengatakan bahwa nilai investasi PT BJA mencapai triliun, namun angka kemiskinan di wilayah Popayato tak kunjung menurun.
” Nilai investasi bapak disana kurang lebih 1,7 triliun. Namun angka kemiskinan di Popayato hari ini hanya turun setengah digit. Berarti itu belum ada multiplayer efek, tidak ada pengaruh positif dari perusahan bapak yang ada disana,” ketusnya.
