Faktanews.com – Gorontalo. Perusahaan sawit di Kabupaten Pohuwato, PT. LIL diduga melakukan aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Hak Guna Usaha (HGU), dengan keterlibatan beberapa orang asing asal Korea.
Informasi ini diperoleh dari salah satu tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya. Menurut sumber tersebut, setiap malam terdengar suara mesin dompeng dari lokasi HGU perusahaan, sementara pihak perusahaan hampir setiap hari terlihat melakukan pengawasan di lokasi yang diduga kuat menjadi tempat aktivitas PETI tersebut.
Masyarakat sekitar melaporkan adanya alat-alat seperti dompeng, spiral, keong, mesin las, dan besi yang akan dijadikan saringan, menimbulkan kecurigaan bahwa aktivitas tersebut tidak terkait dengan perluasan perkebunan sawit.
“Tidak ada hubungan antara perkebunan sawit dengan alat-alat seperti itu,” ungkap sumber tersebut.
Ketika Fakta News mencoba mengonfirmasi dugaan ini kepada Humas PT. LIL, Freddy P. Simamora, tanggapannya justru menunjukkan ketidaksiapan untuk memberikan klarifikasi.
Freddy menolak memberikan pernyataan resmi, bahkan menuduh bahwa konfirmasi dari media hanya bertujuan menyerang perusahaan.
“Kalau saya harap jangan ditayang dulu. Karena bukti mereka tidak ada, kalau ditayang dulu berarti tidak seimbang. Saya tidak mau media dimanfaatkan sama orang salah, tapi kalau bapak niatnya kayaknya nyerang saya, silahkan saja,” ujarnya.
Respons Freddy P. Simamora yang defensif justru memperkuat dugaan adanya aktivitas yang mencurigakan di wilayah HGU PT. LIL. Sikap tertutup dari pihak perusahaan memunculkan spekulasi dan tanda tanya bagi masyarakat, yang berharap ada transparansi dan tindakan tegas dari pihak berwenang terkait dugaan pelanggaran hukum di wilayah tersebut.
Berdasarkan bukti Video yang berhasil dirampung Fakta News, keberadaan alat-alat dan juga karpet berwarna merah dilokasi HGU menguatkan dugaan aktivitas PETI yang berada di KM 60 milik PT. LIL
