Faktanews.com – Parlemen Kota. Maraknya kasus stunting di Gorontalo mendapat perhatian dari Dinas Pangan melalui program bantuan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).
Tingginya angka stunting di kota Gorontalo berdasarkan data dari SSGI tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo sebesar 23,8% dan dalam masuk ke kategori tinggi.
Program kegiatan dinas pangan ini mendapatkan respon positif dari Anggota DPRD Kota Gorontalo, Tien Mobiliu.
“Program ini sangat baik untuk meningkatkan kecukupan gizi, serta membantu menekan pertumbuhan angka stunting di Kota Gorontalo. Apalagi stunting sendiri dipicu oleh banyak hal,” ujarnya.
Tien juga menjelaskan, penekanan kasus stunting harus dilakukan secara sistematis dari hulu hingga ke hilir, misalnya menyediakan ketersediaan pangan kepada masyarakat yang terbilang kurang mampu.
“Salah satunya karena kondisi ketahanan pangan yang rentan menjadi sumber kemiskinan. Oleh karena itu, bentuk intervensi pangan kepada warga sangat mendukung untuk mengatasi stunting di Kota Gorontalo,” bebernya.
Tien pun berharap agar program ini dilakukan secara berkelanjutan, sehingga kasus stunting di Kota Gorontalo dari tahun ke tahun akan mengalami penurunan.
Diketahui bantuan B2SA yang telah disalurkan kepada setiap warga itu terdiri dari 30 butir telur ayam, 2 kg kacang hijau, 3 kardus susu anak yang disesuaikan dengan umur, dan diserahkan kepada 174 anak di seluruh puskesmas di Kota Gorontalo. (Basittuda)
