Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Gorontalo, Salah satu Panti Asuhan yang terletak di Desa Ilotidea Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo terancam ditutup. Pasalnya, keberadaan Panti Asuhan yang bernama Al – Hidayah tersebut diduga tidak memiliki izin operasional.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Yudhi Ekwanto melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Titi Nur,SE.,M.Pd kepada Faktanews mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan kondisi panti asuhan berdasarkan laporan dari masyarakat dan Pemerintah setempat pada Kamis (09/08), Dimana menurut Titi Nur kondisi yang didapati jauh dari kata layak dan belum layak dijadikan hunian untuk anak – anak penghuni Panti Asuhan tersebut.
“ Sesuai data hanya ada 14 panti yang benar-benar telah terdaftar di Dinsos Kabupaten Gorontalo, dan Panti Asuhan AL-HIDAYAH tidak ada dalam daftar itu. Dan pada hasil tinjauan kami, panti tersebut dinilai belum layak untuk dijadikan tempat hunian oleh anak-anak karena kondisi panti yang sangat kotor, tidak memiliki tempat tidur dan terkesan tidak terurus. “ Ungkap Titi Nur.

Titi Nur menambahkan bahwa ketika pihak Panti asuhan ditanyai segala bentuk perizinan baik berupa surat – suratan dan lain sebagainya, dirinya tidak bisa mendapatkan hal tersebut karena pemilik Panti sedang berada diluar.
“ Saya merasa miris melihat keadaan panti itu, yang saya khawatirkan adalah kondisi kesehatan anak-anak yang tinggal di tempat tersebut. Makanya jika memang panti itu sudah terdaftar, kami bisa menyalurkan bantuan-bantuan yang memang menjadi hak mereka. Namun, jika memang panti itu benar-benar tidak memiliki izin maka dengan terpaksa kami harus menutupnya, karena yang bersangkutan tidak dapat menunjukan ijin operasionalnya. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah serta Ketua Tim Penggerak PKK untuk melakukan peninjauan kembali ke panti asuhan itu guna menindak lanjuti peninjauan kami.” Tegas Titi Nur.
Setelah menggali informasi lebih dalam, Faktanews menemukan kejanggalan mengenai jumlah penghuni Panti tersebut. Menurut daftar nama anak yang tinggal di tempat itu berjumlah 38 orang, sedangkan sesuai informasi dari istri pemilik panti asuhan mengaku tidak mengetahui pasti berapa jumlah penguhuni yang ada.
“Saya tidak tahu jumlahnya, silakan tanya saja kepada suami saya, dia sekarang sedang bekerja di luar” ungkap istri dari pemilik panti yang enggan menyebut namanya itu.
Setelah dihubungi via Celullernya, pemilik panti asuhan Edy Djafar menjelaskan bahwa saat ini jumlah penghuni panti hanya berjumlah 9 (Sembilan) orang.
“Anak yang tinggal di panti berjumlah 9 orang,” jawab Edy Djafar singkat.
Disatu sisi, menurut salah satu penghuni jumlah anak yang tinggal, hanya 7 orang saja.
“Hanya 7 orang anak yang tinggal di sini,” ucapnya dengan polos. (FN05)