Fakta News – Indonesia terus menyajikan dinamika politiknya, dan Kota Gorontalo menjadi salah satu kota yang mengalami dinamika itu. Saat ini, Kota Gorontalo berada di persimpangan jalan untuk memilih calon penjabat walikota yang akan menggantikan Marten Taha dan Ryan F, yang masa jabatannya berakhir pada akhir Desember tahun ini.
Dalam wawancara eksklusif, Wakil Ketua I DPRD Kota Gorontalo, Rivai Bukusu, memberikan informasi tentang kompleksitas dalam memilih calon penjabat walikota ini. Rapat internal pimpinan DPRD Kota Gorontalo menjadi panggung utama di mana keputusan ini dipertimbangkan.
Sebelumnya, empat nama diusulkan oleh seluruh fraksi DPRD Kota Gorontalo, yaitu Meydi N. Silangen, Nuryanto, Ismail Madjid, dan Rifli Katili.
“Melalui pertimbangan serius terhadap beberapa figur tersebut, hasilnya menghasilkan tiga nama yang disepakati untuk diajukan ke Pemerintah Provinsi Gorontalo,” ungkap Rivai Bukusu. (05/12/23)
Tiga nama calon PJ. walikota yang mendapat dukungan di DPRD, antara lain Nuryanto, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan Kota Gorontalo; Ismail Madjid, yang menempati posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo; serta Rifli Katili, yang saat ini memegang jabatan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Gorontalo.
Dalam rapat paripurna internal DPRD Kota Gorontalo, kesepakatan akhirnya tercapai. Penetapan tiga nama calon penjabat walikota menjadi langkah awal menuju stabilitas di masa transisi kepemimpinan.
“Meski prosesnya cukup alot, kami akhirnya tetap bertemu dengan kesepakatan akhir, dan menghasilkan tiga nama-nama tadi,” tegas Ketua DPW PPP Kota Gorontalo itu.
Seiring dengan pengumuman masa jabatan Walikota Gorontalo yang akan berakhir, Kota Gorontalo menunggu perubahan pemimpin definitif hasil Pilkada September 2024 mendatang, akan dipimpin penjabat Walikota yang akan terpilih dari ketiga nama tersebut.