Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Tajuk

PEN Dan Festival Kota Tua Yang Tak Bermakna

×

PEN Dan Festival Kota Tua Yang Tak Bermakna

Sebarkan artikel ini

Faktanews.comTajuk. Kali ini kita akan sedikit membahas tentang sebuah prahara akan pekerjaan infrastruktur dan sebuah festival megah yang menghadirkan daerah-daerah di pusat ibukota Provinsi Gorontalo.

Masih jelas teringat dibenak seluruh masyarakat Kota Gorontalo, penyampaian Walikota 2 periode Marten Taha saat melakukan peninjauan revitalisasi kawasan pertokoan pada Jumat, 28 Januari 2022.

Pasar Tua yang diproyeksikan menjadi salah satu icon Kota Gorontalo yang akan menjadi wilayah sentral jasa dan perdagangan dikawasan teluk Tomini ini ternyata masih jauh dari harapan.

Dengan penuh percaya diri, Walikota Marten Taha menyatakan bahwa proses revitalisasi Pasar Tua akan dituntaskan dalam jangka waktu delapan bulan kedepan dan dirinya pun sudah meminta kepada dinas terkait, untuk melakukan evaluasi secara berkala dan memacu pihak ketiga untuk memaksimalkan pekerjaan mereka.

Sama halnya dengan Pekerjaan jalan Nani Wartabone (eks. Panjaitan), sebuah pembenahan infrastruktur baik jalan dan saluran dengan pagu 25 Milyar tersebut seakan memperlihatkan sebuah kisah klasik yang tak berhujung.

Mengapa tidak. Saat ini, sudah menjadi sebuah rahasia umum bahwa pekerjaan infrastruktur di Jalan Nani Wartabone (eks. Panjaitan) tersebut bukan berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakat, malah tidak sesuai dengan konsep Pemulihan Ekonomi Nasional.

Lantas apa yang dilakukan oleh Walikota saat ini ?.

Masyarakat dan kita semua di Provinsi Gorontalo seakan dipertontonkan sikap santai atau  “mungkin” tidak mau ambil pusing oleh Sang Walikota Gorontalo.

Pertama pada saat semua pedagang mengeluhkan pekerjaan PEN di 2 (dua) wilayah tersebut, Walikota Gorontalo tengah asik menonton pertandingan Timnas Indonesia saat menjamu Argentina di Gelora Bung Karno pada 19 Juni 2023.

Kedua, Walikota Gorontalo lebih banyak melakukan perjalanan dinas dan Umroh. Padahal jabatannya tinggal berapa bulan terakhir.

Ketiga, disaat daerah kesulitan anggaran baik dari pendapatan asli daerah dan pembangunan infrastruktur yang tidak stabil. Walikota Gorontalo malah mengucurkan anggaran cukup besar untuk kegiatan Festival Kota Tua yang hanya terkesan tidak memperdulikan kondisi yang saat ini terjadi.

Parahnya lagi, berembus kabar bahwa dua proyek penataan infrastruktur yang ada di kota Gorontalo saat ini tengah mendapatkan atensi dari aparat penegak hukum (APH)

Revitalisasi kawasan pusat perdagangan kota Gorontalo yang di mana pada bulan Juni kemarin beredar bahwa pekerjaan tersebut minus anggaran sekitar 5 Miliar lebih. Sehingga Ada kemungkinan pekerjaan sulit untuk diselesaikan.

Ditambah lagi dengan persoalan penataan jalan Nani Wartabone (eks. Panjaitan) Sehingga dengan saat ini dan informasi sudah tiga kali melakukan perubahan kontrak.

Berdasarkan hasil statement kepala kejaksaan tinggi Gorontalo bahwa perkara terkait dengan pembangunan jalan saat ini Telah diambil alih oleh Polda Gorontalo dan saat ini sudah masuk dalam tahap penyelidikan.

Dan saat ini pun, kejaksaan tinggi Gorontalo tengah melakukan penyelidikan atas dugaan gratifikasi sebesar 2 Miliar lebih. Dan berdasarkan data yang berhasil di rampung, Kejati Gorontalo telah memeriksa beberapa oknum APH pada hari Kamis, 28 September 2023.

Dengan gambaran kondisi saat ini, apa sebenarnya motivasi Pemerintah Daerah Kota Gorontalo dalam pelaksanaan Festival Kota Tua tersebut?.

Sementara itu, dalam informasi yang berhasil dirampung. Sebahagian OPD merasa dilema dengan belum adanya pembayaran TPP sebesar 50 persen, belum adanya pembayaran gaji dari bulan Agustus – September dan ditambah lagi dengan beban yang diberikan Walikota Gorontalo untuk kesuksesan kegiatan Festival Kota tua.

Jika dengan alasan untuk menumbuhkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan, maka akan lahir sebuah pertanyaan yang akan berbalik, lebih penting sebuah kegiatan Akbar tersebut dari pada nasib para pedagang dan pengusaha yang ada di 2 kawasan tersebut ?

Terakhir, Semoga penataan infrastruktur di wilayah Jalan Nani Wartabone, Kawasan Pusat Perdagangan dan SPAM Dungingi bisa segera tercapai sebelum berakhirnya jabatan Walikota Gorontalo Marten Taha diakhir Tahun 2023. Amiin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600