Faktanews.com – Kabupaten Gorontalo. Ketua DPRD Syam T. Ase usir Humas PT. Tolangohula saat agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara 11 Kepala Desa dan 17 Tokoh Masyarakat Terkait polemik pembongkaran Plat Ducker dan pengrusakan jalan milik Desa.
Kemarahan Ketua DPRD Syam T. Ase disebabkan adanya sebuah sikap yang dinilai melecehkan Lembaga DPRD dikarenakan pihak perusahaan PT. Tolangohula hanya mengutus bagian Humas yang notabenenya bukan sebagai pengambil kebijakan atas polemik yang terjadi.
Dalam penyampaiannya. Ketua DPRD Kabgo Syam T. Ase mengatakan bahwa dirinya dan Ketua Komisi I dan Anggota merasa kecewa atas kebijakan perusahaan yang hanya mengutus beberapa orang tidak bisa mengambil kebijakan.
“ Kami titip salam kepada GM PT. Tolangohula, buat apa kita melanjutkan RDP jika yang diutus tidak bisa mengambil kebijakan, jadi Silahkan teman-teman pulang saja.” Tegas Syam
Syam pun menambahkan, pihak DPRD akan memberikan kesempatan kepada GM PT. Tolangohula untuk datang langsung tanpa mengutus utusan ke Lembaga Legislator tersebut.
“ Saya dengar GM PG ini juga tidak menghadiri undangan Bupati sebanyak 7 kali dan Gubernur 2 kali. Sehingga, DPRD ini adalah lembaga resmi yang menjalankan tugas pengawasan. Jika GM dari PG tidak datang. Maka kami akan turun langsung dan bersepakat untuk bersama-sama dengan seluruh Kepala Desa untuk menutup Akses Jalan Desa dan juga jalan Daerah lainnya.” Ancam Syam
Ditempat terpisah, Manager HRD PT. Tolangohula Marten Tutu’alo merasa kecewa dengan sikap Lembaga DPRD Kabupaten Gorontalo yang tidak memberikan kesempatan pihak perusahaan untuk memberikan klarifikasi atas polemik yang menjadi pembahasan.
“ General Menager kami memang tidak berada di tempat (Gorontalo-red). Beliau karena jumat kemarin sudah berangkat ke luar daerah dan kami mendapatkan undangan dari DPRD baru senin sore kemarin.” Jelas Marten
Sama halnya dengan perwakilan dari Serikat SPM. Rustam Umaiya mengatakan bahwa dirinya menyesalkan tindakan pihak DPRD yang tidak memberikan pikiran pembanding dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut.
“ Yang jelas kami kecewa kepada DPRD yang tidak memberikan sedikitpun kepada kami penjelasan atau pikiran pembanding terhadap kita. Memang benar GM kita sedang tidak berada di tempat, jadi kami prihatin. Plong tidak apa solusi-solusi yang diberikan bisa kita tau. Tapi setidaknya ada yang kita titip, kita kan menjelang tebangan. Bahwa begitu banyak hingga ribuan karyawan baik yang tercatat dan tidak tercatat sementara mengadu nasib.” Imbuhnya.
Penulis : Jhojo Rumampuk
