Faktanews.com, Boalemo – Sejumlah Petani di Kabupaten Boalemo banyak mengeluhkan kesulitan mencari pupuk bersubsidi beberapa waktu ini.
” Saat ini sulit cari pupuk bersubsidi pak. Kalaupun ada, bukan pupuk bersubsidi dan harganya pun mencapai 200 ribuan pak. Itu bagi kami petani sangat mahal,” Ungkap salah satu petani di Desa Polohungo yang enggan di sebut namanya.
Tak hanya itu, pupuk bersubsidi yang didistribusikan ke Kios Saprodi untuk kelompok tani sulit untuk di dapatkan. Padahal sudah diperuntukan bagi kelompok tani yang sudah terdata.
” Di kelompok saja kami sulit mendapatkan pupuk pak. Contoh misalnya di kios Saprodi di wilayah Polohungo, kalau kami mau beli pupuk harus kasi uang dulu. Dan nanti beberapa hari pupuk baru dikasi. Bahkan tidak ada. Jika kami cari di tempat lain, tidak dikasi juga,” Ketusnya.
Dari penelusuran media ini, sejumlah petani yang ada di desa Tanah Putih mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, sempat dipertanyakan oleh sebagian petani pada masa Reses anggota DPRD kabupaten Boalemo.
Sementara itu, salah satu pemuda Boalemo, Nanang Syawal, mempertanyakan kelangkaan pupuk bersubsidi di kabupaten Boalemo.
Padahal menurut Nanang, penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan data petani yang sudah masuk kelompok tani atau sudah masuk RDKK
” Kelangkaan pupuk ini jadi tanda tanya. Padahal penyaluran nya sesuai RDKK, kenapa petani masih sulit mendapatkannya,” Tanya Nanang.
” Jangan sampai kelangkaan pupuk bersubsidi ini karena ada mafia pupuk. APH harus bongkar jika ditemukan dugaan ini. Jangan sampai juga kios-kios Saprodi yang jadi agen penyalur juga ada permainan sehingga pupuk tidak tersalurkan ke petani yang sudah masuk RDKK,” Tambahnya.
Nanang juga meminta Kejaksaan untuk turun melakukan penelusuran terkait kelangkaan pupuk ini.
” Kemarin Jaksa Agung sudah memperingati jangan sampai ada mafia pupuk. Jadi kalau perlu Kejaksaan Boalemo turun menelusuri persoalan ini,” Tukasnya.
Penulis: Fadli